Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Allianz Utama Indonesia mencatatkan tingkat kesehatan risk-based capital (RBC) berada di angka 437,9 persen sepanjang 2022.
Artinya, RBC yang dimiliki Allianz Utama Indonesia melampaui ketentuan minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen.
Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia Sunadi mengatakan bahwa tingginya RBC perusahaan menandakan bahwa perusahaan memiliki tingkat kesehatan keuangan yang sangat kuat.
“RBC kami sangat kuat, karena itu komitmen kami memastikan bahwa apa yang kami janjikan kepada nasabah itu diterjemahkan dengan bagaimana kita akan membayarkan klaim sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya yang legitimate. Itu adalah janji dan membuat kami mendapatkan trust dan reputasi dari nasabah,” kata Sunadi dalam Webinar Financial Industry Transformation, Selasa (23/5/2023).
Merujuk laporan keuangan perusahaan, RBC Allianz Utama Indonesia terpantau naik jika dibandingkan dengan kuartal IV/2021 di angka 392 persen.
Selain itu, Allianz Utama Indonesia juga mampu membalikkan kinerja dengan menorehkan laba bersih senilai Rp3,3 miliar sepanjang 2022. Kondisi itu berbanding terbalik dengan periode yang sama 2021, di mana perusahaan masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp22,27 miliar.
Baca Juga
Sepanjang 2022, Sunadi menyampaikan Allianz Utama Indonesia juga telah melakukan pembayaran klaim sebesar Rp234 miliar dan 14.450 kasus klaim.
Sunadi menyampaikan untuk memberikan layanan optimal, Allianz Utama Indonesia melakukan inisiatif dan inovasi produk melalui digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah di semua kanal distribusi.
Selain itu, perusahaan juga melakukan penyederhanaan proses penjualan secara digital terutama untuk bisnis dan mendapatkan klaim.
“Baik Grup dan Indonesia, kami bukan hanya memastikan penjualan atau profit tebal, tetapi juga mempertimbangkan kesehatan perusahaan secara keseluruhan, termasuk kepuasan nasabah dan employee engagement,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sunadi menyebut bahwa produk diluncurkan Allianz Utama Indonesia berfokus pada kebutuhan nasabah agar nasabah mendapatkan value treatment.
Di samping itu, perusahaan berkomitmen untuk mempraktikkan tata kelola (good corporate governance/GCG), di mana terdapat enam komponen GCG yang diterapkan perusahaan.
Pertama. manajemen risiko. Kedua, praktik penjualan yang baik. Ketiga, sistem keamanan informasi. Keempat, kontrol internal. Lalu komponen yang kelima adalah pemantauan berkelanjutan. Serta keenam, pelatihan dan sosialisasi berkelanjutan kepada karyawan.