Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sebanyak 55,88 juta orang terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2023.
Total 55,88 juta orang ini terdiri dari sekitar 65,12 persen tenaga kerja aktif dan sekitar 34,88 persen tenaga kerja non aktif.
“Dibandingkan dengan jumlah kepesertaan pada periode yang sama 2022, jumlah ini meningkat sekitar 7,31 persen,” jelas Kemenaker, melansir laman Satu Data Ketenagakerjaan, Sabtu (27/5/2023).
Jika diperinci, jumlah tenaga kerja aktif BPJS Ketenagakerjaan secara total sebanyak 36.390.676 orang. Kepesertaan aktif ini terdiri dari penerima upah, bukan penerima upah, dan jasa konstruksi.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kepesertaan aktif terbanyak, yakni sebanyak 6.634.760 orang, diikuti Jawa Barat 4.438.444 orang, dan Jawa Timur 4.149.873 orang.
Posisi keempat ditempati Jawa Tengah dengan 3.415.045 orang, Banten 2.282.178 orang, Sumatra Utara 1.684.506 orang, dan Kalimantan Timur 1.135.240 orang.
Baca Juga
Jika dilihat menurut jenis kelamin, jumlah tenaga kerja aktif jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia sampai dengan April 2023 didominasi oleh tenaga kerja laki-laki sebanyak 26.038.782 orang. Sedangkan tenaga kerja perempuan sebanyak 10.351.894 orang.
Sementara itu, jumlah kepesertaan non aktif secara total sebanyak 19.487.842 orang. Kepesertaan non aktif ini terdiri dari penerima upah dan bukan penerima upah.
Untuk kepesertaan non aktif, DKI Jakarta juga menempati urutan pertama, dengan total kepesertaan non aktif sebanyak 4.705.471 orang, diikuti Jawa Barat 3.094.632 orang, Jawa Timur 1.496.914 orang, Banten 1.383.549 orang, dan Jawa Tengah 1.299.364 orang.
