Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance (BFIN) Kaji Pembiayaan Kendaraan Listrik, Diharapkan Mulai Tahun Ini

BFI Finance (BFIN) sedang mengkaji pembiayaan kendaraan listrik dan diharapkan bisa mulai pada tahun ini.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang BFI Finance di Jakarta, Selasa (7/6/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang BFI Finance di Jakarta, Selasa (7/6/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten leasing PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) berencana membidik pembiayaan kendaraan listrik pada tahun ini. Untuk saat ini, perusahaan sedang dalam tahap pengkajian terkait pembiayaan tersebut. 

“Kendaraan listrik saat ini sedang kami kaji khususnya untuk roda dua. Jadi, ada beberapa penjajakan dengan beberapa supplier yang memang mendapatkan kebijakan subsidi dengan pemerintah,” kata Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono saat ditemui usai acara penghargaan Bisnis Indonesia Award 2023 di Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023). 

Sudjono pun berharap pembiayaan kendaraan listrik dapat mulai dilakukan dalam waktu yang dekat. Dia pun meyakini bahwa pembiayaan listrik bukan tanpa tantangan. 

Terlebih pembiayaan kendaraan listrik merupakan sesuatu hal yang masih baru. Konsumen tentunya masih mempertimbangkan beberapa hal terkait kendaraan listrik seperti kualitas maintenance, pengisian baterai, hingga nilai jualnya.  

“Namun, saya rasa dengan adanya kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi akan menarik banyak orang yang tadinya ragu untuk berani masuk ke situ,” kata Sudjono. 

Sudjono mengatakan bahwa momentum tersebut dapat dimanfaatkan oleh peerusahaan pembiayaan. Hal tersebut menurutnya dapat mengurangi risiko yang dapat terjadi ke depan. 

Pembiayaan yang nilainya besar sementara nilai jualnya tidak jelas dan ekosistemnya belum terbentuk memang cukup berisiko dan cukup dihindarkan. Dengan adanya subsidi, Sudjono mengatakan hal tersebut memberikan kesempatan untuk memberikan pembiayaan kendaraan listrik yang lebih luas akan terbuka. 

“Namun kita tidak juga bisa mengharapkan tiba-tiba langsung 10-20 persen. Saya rasa 1-2 persen itu wajar yang penting sudah dimulai dan nanti pertumbuhannya akan multipel akan kuantum bukan tumbuh 10-20 persen, bisa empat kali lipat. Sama juga motor skuter awalnya susah, tetapi di market semuanya sekarang sudah pakai itu,” tuturnya. 

Terakhir Sudjono mengatakan bahwa kunci untuk pertumbuhan kendaraan listrik adalah berapa tahan baterai, seberapa cepat pengisian baterai, hingga ketersediaan.  

“Jangan sampai orang bisa beli motor tapi enggak bisa nge-charge di rumah. Kan susah ya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper