Bisnis.com, JAKARTA - Industri keuangan syariah di Indonesia terus bertumbuh hingga mencatatkan nilai aset sebesar Rp2.420 triliun pada awal tahun ini atau Maret 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan pertumbuhan aset industri keuangan syariah di Indonesia pada Maret 2023 itu mencapai 19,52 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Ini memberikan harapan dan optimisme industri keuangan syariah di Indonesia ke depan," katanya dalam acara webinar yang digelar Ikatan Ahli Ekonomi Islam (ISEI) pada Selasa (11/7/2023).
Moncernya industri keuangan syariah itu didorong pesatnya pertumbuhan baik di bank syariah, pasar modal syariah, maupun industri keuangan nonbank syariah.
Industri keuangan syariah juga mampu memanfaatkan momentum pemulihan pasca pandemi Covid-19 yang bergerak maju seiring dengan kebijakan stumulus. "Perkembangan ekonomi syariah juga bergerak positif di tengah turbulensi geopolitik dunia," ujar Inarno.
Perkembangan positif industri keuangan syariah di Indonesia juga mendapatkan apresiasi secara global. Hal ini terlihat dari peringkat Indonesia Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2022 yang berada di posisi ketiga.
Indonesia mendapatkan skor IFDI 2022 sebesar 61, di atas Bahrain, Kuwait, hingga Uni Emirat Arab. Namun, posisinya masih di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Skor Indonesia ini didongkrak oleh indikator knowladge keuangan syariah yang tinggi yakni 195 mengalahkan Malaysia dengan indikator knowladge 147.
"Pendidikan tentang keuangan syariah di Indonesia berkembang pesat. Riset-riset juga terus tumbuh," ujar Ekonom Samudera Indonesia Corporate University Ebi Junaidi.
Sementara itu, berdasarkan laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia yang diterbitkan OJK baru-baru ini, aset keuangan syariah di Indonesia mencapai Rp2.375,84 triliun per 2022, tumbuh 15,87 persen yoy. Capaian ini membuat pangsa pasar keuangan syariah terhadap nilai keuangan nasional menjadi sebesar 10,69 persen pada 2022.
OJK mencatat pasar modal syariah memiliki porsi terbesar aset keuangan syariah sebesar 60,08 persen dan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor lainnya dengan laju 15,51 persen yoy. Kemudian, perbankan syariah dengan pangsa pasar 33,77 persen dari keuangan syariah tumbuh sebesar 15,63 persen yoy.
Lalu, industri keuangan nonbank syariah yang memiliki porsi sebesar 6,15 persen dari total aset keuangan syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 20,88 persen yoy.