Bisnis.com, JAKARTA –– Kalangan pengusaha leasing meyakini tumbuh pada level 15 persen di tengah sentimen pemilihan umum (pemilu) yang diselenggarakan pada 2024 mendatang.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan target itu realistis lantaran pertumbuhan bisnis overall di sektor pembiayaan di semester I/2023 sudah di kisaran 15 -16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Prospeknya cukup bagus. Mungkin pertumbuhan bisnis sektor pembiayaan akan tutup di 15 persen-an tahun ini,” kata Suwandi kepada Bisnis baru-baru ini.
Namun, sambungnya, pemain di sektor pembiayaan tetap harus mewaspadai kemungkinan terjadinya perlambatan bisnis yang mengancam pada tahun politik 2024 menjelang pemilihan umum (pemilu).
Perlambatan bisnis di sektor pembiayaan yang berpotensi terjadi ini juga riskan bagi perusahaan-perusahaan yang belum mampu menyetor minimum ekuitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Beberapa waktu belakangan, negara mencabut izin beberapa perusahaan di sektor pembiayaan yang belum menyetor kewajiban ekuitas senilai Rp100 miliar.
Baca Juga
Sampai dengan Juni 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat sebanyak 8 perusahaan pembiayaan atau multifinance yang belum memenuhi syarat ekuitas minimal sesuai dengan POJK No. 35/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.
Kendati demikian, Suwandi mengatakan perusahaan-perusahaan di sektor multifinance tidak perlu menyiapkan strategi khusus jika terjadi perlambatan seperti yang sudah diwaspadai.
Salah satu strategi yang disiapkan, sambungnya, adalah dengan melakukan konsolidasi internal.
Kalau emang turun kita harus mempersiapkan strategi lain misalnya internal konsolidasi. Namun, mudah-mudahan apa yang diperkirakan orang bahwa pesta demokrasi akan memperlambat jalannya ekonomi tidak terjadi,” ujarnya.