Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan peningkatan laba hingga 477 persen menjadi Rp90,6 miliar sepanjang pertengahan pertama tahun ini dari sebelumnya Rp15,71 miliar.
Mengacu pada laporan keuangan perseroan, meski terjadi kenaikan beban bunga sebesar 62 persen menjadi Rp782 miliar per semester I/2023 dari sebelumnya Rp250 miliar.
Akan tetapi, kinerja positif bank dalam mencetak laba ditopang pendapatan bunga yang naik 62 persen menjadi Rp1,17 tirliun per semester I/2023 dari posisi yang sama pada periode sebelumnya Rp723,6 miliar.
Alhasil, Net Interest Income (NII) bank yang dimiliki oleh investor asal Jepang ini tumbuh 43 persen menjadi Rp392,1 miliar dari Rp273,6 miliar.
Selain itu, Bank JTrust Indonesia berhasil meraup untung dari pendapatan berbasis komisi yang naik 64 persen menjadi Rp11,4 miliar pada Juni 2023 dibanding periode tahun lalu yakni Rp7,8 miliar.
Bank juga mencatatkan keuntungan dari penjabaran transaksi valuta asing sebesar Rp23,2 miliardari kondisi rugi Rp131,5 miliar pada Juni 2022.
Baca Juga
Bahkan, pihaknya membukukan keuntungan dari penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang susut hingga 81 persen menjadi Rp2 miliar dari sebelumnya Rp10,7 miliar.
Sementara itu, rasio profitabilitas perseroan terus membaik. Imbal ekuitas (return on equity/ROE) Bank JTrust naik 43 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen persen. Kemudian imbal aset (return on asset/ROA) Bank JTrust naik 4 bps menjadi 0,53 persen
Bank JTrust juga mencatatkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 2,74 persen pada Juni 2023, naik 13 bps yoy.
Pada posisi intermediasi, Bank JTrust telah menyalurkan kredit Rp 21,6 triliun pada semester I/2023 naik 42 persen yoy dibanding sebelumnya Rp15,2 miliar.
Pertumbuhan kredit itu membuat aset bank asal Jepang itu terkerek 39 persen yoy menjadi Rp36,4 triliun dari sebelumnya Rp26,2 triliun.
Peningkatan kredit diimbangi dengan penjagaan kualitas. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank Nagari turun 21 bps menjadi 1,62 persen dari yang sebelumnya 2,53 persen.
Kemudian, NPL nett perseroan turun dari 57 bps menjadi 1,18 persen pada Juni 2023 dari sebelumnya 1,75 persen pada Juni 2022.
Bank JTrust juga mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) naik 45 persen menjadi Rp29,2 miliar yoy.
Sayangnya, dana murah atau current account savings account (CASA) Bsnk JTrust pun mengalami penurunan sebesar 3 persen. Hal ini lantaran, simpanan tabungan yang melemah 29 persen menjadi Rp1,9 miliar tidak sejalan dengan kenaikan giro sebesar 48 persen menjadi Rp2,03 miliar.