Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank milik Chairul Tanjung (MEGA) Rp1,97 Triliun Semester I/2023, Tumbuh 32,2 Persen

Sepanjang semester I/2023 Bank Mega Tbk. (MEGA) membukukan laba bersih Rp1,97 triliun.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Mega Tbk (MEGA) di Jakarta, Selasa (2/7/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Mega Tbk (MEGA) di Jakarta, Selasa (2/7/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Bank milik Chairul Tanjung PT Bank Mega Tbk. (MEGA) membukukan laba bersih sepanjang selama enam bulan pertama pada 2023 senilai Rp1,97 triliun, naik 32 persen secara tahunan (yoy) dari posisi sebelumnya Rp1,49 triliun.

Mengacu pada laporan publikasi yang dikutip Bisnis, Kamis (3/8/2023), peningkatan laba MEGA sejalan dengan kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Mega yang tumbuh 4,63 persen yoy dari Rp2,81 triliun menjadi Rp2,94 triliun.

Pendapatan bunga MEGA hingga Juni 2023 tercatat naik 27,38 persen yoy menjadi Rp5,21 triliun. Sementara itu, kenaikan ini diikuti oleh pertumbuhan beban bunga yang naik 78,13 persen dari Rp1,28 triliun menjadi Rp2,28 triliun pada Juni 2023.

Laba operasional Bank Mega tercatat sebesar Rp2,44 triliun, naik 32,61 persen dari Rp1,84 triliun. Kenaikan laba operasional ini terdorong oleh keuntungan dari penjualan aset keuangan senilai Rp430,71 miliar pada Juni 2023, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya terjadi kerugian senilai Rp69,11 miliar.

Setelah dipotong taksiran pajak tahun berjalan dan beban pajak tangguhan masing-masing senilai Rp477,28 miliar dan Rp1,63 miliar, Bank Mega pun membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp1,97 triliun hingga paruh pertama tahun ini. 

Di samping itu, dari sisi rasio keuangan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Mega terpantau menguat 268 basis poin (bps) dari 22,51 persen pada Juni 2022 menjadi 25,19 persen pada akhir Juni 2023. 

Sementara, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) berada di posisi yang stabil, yakni 5,35 persen, dengan tingkat pengembalian aset (return on assets/ROA) naik 71 bps menjadi 3,77 persen. Kemudian tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) naik 263 bps menjadi 20,12 persen.

Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) mencatatkan kenaikan. Di mana, NPL gross tercatat dari 1,16 persen menjadi 1,36 persen, sedangkan NPL net dari 0,83 persen menjadi 1,00 persen.

Dari sisi intermediasi, Bank Mega telah menyalurkan kredit lebih besar yakni mencapai Rp73,07 triliun, naik 13,50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp64,38 triliun. Alhasil, aset Bank Mega juga naik menjadi Rp129,24 triliun pada semester I/2023 dari yang sebelumnya Rp123,54 triliun. 

Pada sisi pendanaan, Bank Mega telah meraup total simpanan nasabah Rp95,95 triliun, naik 5,34 persen dari capaian pada periode sebelumnya Rp91,09 triliun. MEGA juga telah meraup dana murah atau current account savings account (CASA) Rp24,12 triliun pada Juni 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper