Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank Milik Konglomerat Indonesia Semester I/2023, Bank Jago Salip Allo Bank

PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik Salim Group hingga Bank Jago yang terafiliasi taipan Jerry Ng telah merilis laporan keuangan. Bagaimana kinerjanya?.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya sejumlah bank milik konglomerat Tanah Air telah melaporkan kinerja keuangan hingga pertengahan tahun 2023. 

Pertumbuhan aset secara tahunan (year-on-year/yoy) pun tercatat meningkat signifikan seiring dengan kenaikan penyaluran kredit perbankan dan juga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan.

PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik Salim Group misalnya. Lalu ada Hartono bersaudara pemilik Grup Djarum lewat PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). 

Selanjutnya, ada pula PT Bank Nationalnobu Tbk. atau Bank Nobu (NOBU) milik taipan James Riady alias Grup Lippo. Kemudian, PT Bank Panin Tbk. (PNBN) milik konglomerat Mukmin Ali Gunawan. 

Tak ketinggalan, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA) milik konglomerat Chairul Tanjung hingga PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang terafiliasi dengan taipan Jerry Ng.

Menurut Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per April 2023, total aset bank umum mencapai Rp 10.932,35 triliun atau naik 7,47 persen yoy dari Rp10.172,53 triliun.

Lantas, mana saja bank konglomerat terbesar berdasarkan total aset pada semester I/2023? Berikut Bisnis telah menghimpun selengkapnya. 

1. BCA - Rp1.356,75 Triliun

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) besutan Hartono bersaudara mencatatkan kenaikan aset BCA 7,3 persen yoy menjadi Rp1.356,75 triliun. 

Kenaikan ini ditopang dari sisi intermediasi, BCA yang telah menyalurkan kredit Rp735,9 triliun per Juni 2023, tumbuh 9 persen yoy. Kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM. 

Dari sisi pendanaan, BCA telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp1.071 triliun tumbuh 6 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) bank juga naik 5,7 persen yoy mencapai Rp864,7 triliun per Juni 2023 dan berkontribusi sebesar 81 persen terhadap DPK. 

2. Bank Panin – Rp208,21 Triliun

Kemudian, PT Bank Panin Tbk. (PNBN) milik konglomerat Mukmin Ali Gunawan mencatatkan aset yang mengalami penurunan menjadi Rp 208,21 triliun.

Pertumbuhan aset ini sendiri berasal dari sisi intermediasi, bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp138,96 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini, naik 5,67 persen yoy. 

Sementara, dari sisi pendanaan, Bank Panin telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp144,35 triliun pada semester I/2023, naik 5,61 persen yoy.  

Jumlah ekuitas bank juga terus ditingkatkan dan telah mencapai Rp49,51 triliun per Juni 2023, naik 8,43 persen yoy. Dengan begitu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank pun meningkat menjadi sebesar 32,89 persen.

3. Bank Sinarmas – Rp47,94 Triliun

Bank Sinarmas mencatatkan aset Bank Sinarmas mengalami penurunan sebesar tujuh persen secara yoy menjadi Rp47,94 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp51,30 triliun. 

Adapun, bank berkode BSIM ini diketahui telah menyalurkan total pinjaman mencapai Rp11,59 triliun pada semester I/2023 yang terdiri dari pembiayaan syariah senilai Rp4,19 triliun, angka ini turun tupis dari posisi sebelumnya Rp11,57 triliun.

Pada sisi pendanaan, Bank Sinarmas telah meraup total simpanan nasabah Rp38,90 triliun, turun 10 persen yoy dari Rp43,27 triliun. Dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) bank juga turun tujuh persen yoy menjadi Rp26,68 triliun dari Rp28,62 triliun. 

Sebagai informasi, Bank Sinarmas berdiri di bawah bendera Sinar Mas Group, salah satu bank swasta cukup ternama. Bank ini didirikan oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja dan didirikan pada 18 Agustus 1989.  Awalnya bernama PT Bank Shinta Indonesia, tetapi kemudian berubah menjadi Bank Sinarmas.

4. Bank Ina – Rp22,29 Triliun

PT Bank Ina Tbk. (BINA) menjadi emiten bank milik Salim Group yang mengantongi total aset tertinggi selama paruh pertama 2023. Aset Bank Ina melesat 15,31 persen yoy dari Rp19,33 triliun menjadi Rp22,29 triliun. 

Pertumbuhan aset perseroan berasal dari penyaluran kredit Rp12,26 triliun per semester I/2023, melonjak 73,06 persen yoy. 

Dari sisi pendanaan, Bank Ina telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp18,2 triliun, naik 10,97 persen yoy. Bank Ina juga telah meraup dana murah atau current account savings account (CASA) Rp4,86 triliun dengan porsi sebesar 26,7 persen terhadap DPK.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper