Bisnis.com, JAKARTA –– Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir mengungkapkan manfaat fintech bagi perekonomian. Menurut dia fintech bermanfaat untuk mengurangi kesenjangan serta akses terhadap pekerjaan.
Pandu yang juga keponakan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi itu menuturkan bahwa menyelesaikan masalah mengenai kesenjangan adalah kebutuhan dalam bernegara, dia menyebutkan pemerintah setiap perlu menyediakan 2 juta lapangan pekerjaan.
“Negara kita saat ini sedang mencoba untuk tumbuh dari US$5.000 PDB per kapita menjadi US$10.000 PDB per kapita. Dan salah satu hal yang paling kita khawatirkan adalah meningkatnya kesenjangan,” ungkap Pandu dalam Bloomberg CEO Forum di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (6/8/2023).
Pandu kemudian menjelaskan mengenai hubungan fintech dalam mengatasi kesenjangan, dengan memberikan contoh dari pertanian.
Dari sisi jangka pendek menurutnya fintech dapat membantu dua hal. Pertama, adalah memberikan modal dengan cara yang murah. Kedua, adalah agar para petani bisa mengirimkan barang menggunakan e-commerce dengan harga yang lebih tinggi.
“Karena saat ini, misalnya jika para petani ingin menjual produk akhir mereka, mereka mungkin harus menggunakan tiga hingga enam perantara, mari kita hilangkan perantara itu. Jadi itu salah satu contohnya,” jelasnya.
Baca Juga
Kemudian, dari sisi dalam jangka panjang, fokus utama yang harus diambil baik Indonesia maupun Asean secara keseluruhan adalah bagaimana dapat berfokus pada pengembangan Pendidikan.
Pandu menuturkan bahwa untuk Indonesia saat ini kepentingan utamanya adalah sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM), untuk meningkatkan output setiap warga negara Indonesia.