Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IFG Life Berencana Dirikan DPLK Tahun Depan

IFG Life akan melakukan pengembangan bisnis DPLK melalui monetizing portofolio eksisting, baik asuransi jiwa dan kesehatan, untuk menjadi nasabah DPLK.
Karyawan beraktivitas didepan logo IFG Life, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas didepan logo IFG Life, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menyatakan akan membentuk dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) sebagai rencana bisnis utama perusahaan.

Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan bahwa DPLK memiliki potensi untuk digarap. Nantinya, IFG Life akan melakukan pengembangan bisnis DPLK melalui monetizing portofolio eksisting, baik asuransi jiwa dan kesehatan, untuk menjadi nasabah DPLK.

“Rencananya masuk inisiatif tahun depan,” kata Hexana saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Hexana menyampaikan bahwa setiap individu tidak selama masa hidupnya akan terus bekerja. Artinya, setiap individu membutuhkan perencanaan kesejahteraan untuk hari tua melalui program dana pensiun.

“Semua orang bisa pensiun dengan membeli DPLK pribadi, makanya IFG Life melihat ini [DPLK] sebagai potensi, tidak hanya DPLK-nya sebagai management fee captive income-nya, tapi peserta DPLK itu target market-nya IFG Life untuk jualan asuransi,” jelasnya.

Selain DPLK, IFG Life juga akan melakukan monetizing polis ex Jiwasraya. Dalam hal ini, ekosistem BUMN dan korporasi lainnya sebagai anchor, yaitu dengan mengoptimalkan pasar BUMN dan korporasi melalui asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan yang berfokus kepada proteksi.

“Ini adalah peluang yang belum digarap ketika di Jiwasraya karena Jiwasraya lebih fokus pada pension insurance,” ujarnya.

Perusahaan akan menggunakan worksite untuk menjangkau karyawan dan mitra perusahaan dari BUMN. “Diproyeksikan pada lima tahun ke depan pendapatan premi mencapai Rp2,5 triliun dari ekosistem ini, tambahan di luar pension insurance.”

Selanjutnya, perusahaan akan menggarap bisnis ritel, yaitu penjualan asuransi jiwa dan kesehatan ritel kepada nasabah baru dengan memanfaatkan demografi di Indonesia melalui pengembangan distribusi saluran pengembangan dengan perbankan (bancassurance).

Adapun saat ini, bisnis bancassurance yang sudah dilakukan IFG Life adalah dengan menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN. Selain BTN, bisnis bancassurance ini akan dilanjutkan dengan mitra perbankan lainnya.

Masih pada pilar kedua, Hexana mengatakan IFG Life juga akan melakukan pengembangan bisnis asuransi kesehatan melalui kolaborasi produk dan atau akuisisi health player.

“Jadi kami targetkan tahun ini akan melanjutkan akuisisi perusahaan asuransi kesehatan,” katanya.

Berikutnya, bisnis asuransi digital untuk mejangkau bisnis asuransi melalui micro insurance secara digital karena demografi Indonesia yang sangat menjanjikan. Adapun, target premi dari bisnis ritel ini mencapai Rp987 miliar sampai 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper