Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) telah mempertahankan laju laba di atas 30 persen pada paruh pertama 2023. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan sejumlah siasat agar laju laba itu bisa dipertahankan hingga akhir tahun.
Menurut Hery, strategi pertama yang akan dijalankan perseroan adalah dengan fokus pada sisi pembiayaan. "Kita ekspansi ke segmen yang bisa tumbuh sehat dan sustain," katanya dalam paparan kinerja BSI pada Selasa (19/9/2023).
Kedua, perbaikan kualitas pembiayaan. Ketiga, BSI fokus untuk meningkatkan transaksi banking, baik retail maupun wholesale. Hal ini dilakukan untuk meraup dana murah (current account savings account/CASA). BSI sendiri berupaya meningkatkan porsi CASA di atas 60 persen.
Dalam upayanya meningkatkan dana murah, BSI juga mengandalkan produk tabungan wadiah bisnis kepada nasabah pedagang dan pengusaha. "Beberapa pekan lalu kita aktifkan weekend banking di wilayah-wilayah pusat dagang dan bisnis. Pada Sabtu Minggu ada cabang BSI yang buka memberikan keleluasaan transaksi kepada nasabah," ujar Hery.
Keempat, bank berupaya mempertahankan laju laba dengan mengandalkan pendapatan berbasis komisi (fee based income). Upaya ini dilakukan dengan menggenjot transaksi mobile banking yang menyumbang porsi besar pada fee based income.
"Diharapkan share ini [fee based income] juga makin hari ke depan makin tinggi mengimbangi penerimaan dari sisi margin," tutur Hery.
Baca Juga
Adapun, BSI telah mencatatkan kinerja laba yang meningkat 32 persen menjadi Rp2,82 triliun pada semester I/2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,13 triliun.
Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan BSI bisa mempertahankan kinerja laba yang bertumbuh pesat di tengah kondisi menantang. "BSI melanjutkan tren pertumbuhan dobel digit. Laba BSI konsisten di atas 30-40 persen," katanya.
Dari sisi intermediasi, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp221,9 triliun pada semester I/2023, tumbuh 16 persen yoy. Aset BSI pun naik 13,08 persen yoy menjadi Rp313,61 triliun pada semester I/2023.
Dari sisi pendanaan, tercatat BSI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp252,52 triliun, naik 3,21 persen yoy.