Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Praktik Jual Rekening untuk Judi Online, OJK: Dibeli Rp5 Juta

OJK mengatakan ada praktik jual beli rekening tak terpakai dengan harga Rp5 juta, biasanya untuk judi online.
Karyawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Karyawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti masyarakat terkait dengan praktik jual beli rekening. Pasalnya konsekuensi yang dihadapi bisa jauh lebih besar, seperti halnya penyalahgunaan rekening untuk judi online. 

Kepala Eksekutif Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan terkadang masyarakat masih tergiur dengan praktik semacam itu. Pasalnya oknum bisa membeli rekening sampai Rp5 juta. 

“Karena gini, kadang-kadang masyarakat itu memang kurang pemahaman, misalnya dia buka rekening, nanti rekening ATM itu dibeli sama orang, dulu Rp500 ribu sekarang Rp5 juta, tapi dia engga tau konsekuensinya gede banget,” tutur perempuan yang akrab disapa Kiki usai memberikan edukasi kepada perempuan/ibu dalam acara SICANTIKS di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).

Oleh sebab itu, Kiki mengatakan bahwa pihaknya meminta bank untuk memblokir rekening-rekening yang terkait dengan judi online. Ada 1.700 rekening bank yang telah diblokir. Adapun rekening-rekening tersebut berasal dari bank-bank besar. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae sebelumnya mengatakan bahwa jumlah rekening yang diblokir akan terus berkembang. Dia menyebut bahwa bank juga tengah membangun sistem parameter yang bisa mendeteksi transaksi judi atau bukan. 

Dian juga mendorong bank melapor ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk meneliti lebih lanjut soal status rekening. Hal ini agar bisa dipastikan langkah apa yang harus dilakukan. 

OJK sendiri telah memiliki regulasi yang kuat untuk melakukan pemblokiran rekening bank. Mengacu kepada pasal 36A ayat (1) huruf c, angka 33 dalam Pasal 14 dan Pasal 52 ayat (4) huruf c angka 42 dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan, OJK berwenang memerintahkan Bank untuk melakukan pemblokiran rekening tertentu. 

Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat pihaknya telah menangani 109.090 konten judi online dan 92 konten penipuan pada 17 Juli hingga 17 September 2023. Selain itu, Kemenkominfo juga telah menemuken rekening terkait perjudian sebanyak 1.931 rekening. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper