Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menargetkan penyelesaian kasus permasalahan PT Asuransi Jiwasraya atau Jiwasraya akan rampung pada akhir tahun ini.
"Jadi, di sini kami memiliki misi mandat untuk mengembalikan kepercayaan [nasabah], dan itu saya ingin sharing bahwa pada akhir tahun ini ditargetkan semua permasalahan Jiwasraya bisa selesai," kata Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Harjanto menyampaikan pihaknya telah melakukan pengalihan portofolio polis (liabilitas) senilai Rp31 triliun kepada IFG Life.
"Dan sudah dibayarkan sekitar Rp9,4 triliun, masih tersisa Rp7,4 triliun. Dan pemerintah memiliki komitmen untuk segera menyelesaikan itu akhir tahun ini," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Harjanto mengungkapkan seluruh nasabah korporasi yang notabene BUMN terus melanjutkan bisnisnya dengan IFG Life.
"Itu juga menjadi salah satu target kami dalam pilar bisnisnya, bahwa memang IFG Life meng-capitalize dari ekosistem BUMN selain juga [pilar bisnis] yang lain-lain," tambahnya.
Baca Juga
Harjanto menambahkan kehadiran IFG Life didirikan untuk bisa menguatkan kepercayaan kembali nasabah dan masyarakat Indonesia, terutama terkait dari permasalahan Jiwasraya.
Lebih lanjut, Harjanto menyampaikan PMN cadangan investasi tahun anggaran 2023 sebesar Rp3 triliun dan PMN tahun anggaran 2024 sebesar Rp3,56 triliun masih dalam proses. "Masih dalam proses semua," singkat Harjanto.
Sebagaimana diketahui, penambahan modal negara ke IFG akan digunakan untuk penguatan kapasitas permodalan IFG Life dalam menyelesaikan pengalihan polis hasil restrukturisasi dari Jiwasraya.
Jika ditotal, IFG membutuhkan pendanaan senilai Rp8,01 triliun untuk merampungkan pengalihan polis Jiwasraya secara tuntas.
Total pendanaan ini mencakup PMN tahun anggaran 2023, tahun anggaran 2024, dan skema fundraising yang dilakukan IFG secara internal.