Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menyebutkan tengah melakukan transformasi bisnis untuk memperkuat kinerja perusahaan.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan kinerja keuangan kuartal III/2023 yang secara umum melambat. Menurutnya kondisi ini terjadi dikarenakan strategi perusahaan untuk bertransformasi.
"Ketika menghadapi persaingan, baik bank konvensional dan digital sebenarnya layanannya sudah digital semua. Di mana perbedaannya? Kami manfaatkan peluang yang ada di ekosistem, niche marketnya," ujar Ida Bagus dalam acara Peresmian Logo Baru dan Peluncuran Fitur Saku Bisnis pada Rabu (8/11/2023) di Jakarta.
Dia menyebutkan optimistis kinerja keuangan akan lebih baik pada akhir tahun ini. Dalam menghadapi tantangan persaingan ketat, Bank Raya akan terus mengandalkan strategi memperkuat ekosistem yang ada.
Bank Raya memang gencar memperkuat ekosistem di induknya, BRI Group. Misalnya perusahaan telah mengintegrasikan layanan perbankannya kepada agen Agen BRILink. Bank Raya juga menawarkan pinjaman tunai dari nasabah yang memiliki payroll di BRI.
"Peluangnya [ekosistem BRI Group] luar biasa. Kita juga ingin perluas integrasi dengan mengambil ceruk yang ada," katanya.
Baca Juga
Mengacu laporan keuangan, Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,67 miliar pada akhir September 2023 berbanding Rp32,47 miliar per September 2022.
Dari sisi intermediasi, Bank Raya menyalurkan pinjaman Rp5,62 triliun pada kuartal III/2023. Dari segi pendanaan, Bank Raya meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp7,06 triliun. Alhasil, aset Bank Raya menjadi Rp11,43 triliun.
Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi mengatakan seiring dengan tren suku bunga tinggi, terdapat tantangan menjaga likuiditas dan mengelola biaya dana. "Kami kemudian targetkan kenaikan CASA [current account saving account/CASA]. Ini di-support dari transaksi nasabah," ujarnya.
Di antara strategi memperkuat CASA atau dana murah adalah dengan pengembangan produk simpanan. Terbaru, Bank Raya meluncurkan fitur Saku Bisnis. Fitur ini melengkapi sejumlah fitur yang ada sebelumnya, seperti Saku Jaga di aplikasi Bank Raya.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro mengatakan produk Saku Bisnis ini ditujukan bagi nasabah pengusaha yang membutuhkan layanan pengaturan keuangan hingga payroll. "Ada kebutuhan memisahkan pengaturan keuangan. Fitur ini pun diluncurkan untuk memberikan akses ke pengusaha dalam pemisahan pengaturan keuangan. Ada juga kemudahan misalnya dalam hal payroll," ujarnya.