Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital di Indonesia Makin Sesak, Beban Promosi Ikut Bengkak

Sejumlah bank digital mencatatkan peningkatan beban promosi di tengah mengetatnya persaingan.
Ilustrasi daftar bank digital di Indonesia/Freepik
Ilustrasi daftar bank digital di Indonesia/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan bank digital kian ketat setelah masuknya bank-bank berbasis teknologi baru tahun ini. Seiring dengan ketatnya persaingan bank digital itu, beban promosi pun membengkak.

Berdasarkan laporan keuangannya, hampir semua bank digital mencatatkan peningkatan beban promosi mereka pada kuartal III/2023. Beban promosi di PT Allo Bank Tbk. (BBHI) misalnya membengkak 24,08% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp111,84 miliar pada September 2023.

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan peningkatan tipis beban promosi dari Rp126,06 miliar pada September 2022 menjadi Rp128,52 miliar pada September 2023.

PT Bank SeaBank Indonesia (SeaBank) juga mencatatkan peningkatan beban promosi 224,44% yoy menjadi Rp137,89 miliar.

Bahkan beban promisi Hibank naik 437,44% yoy jadi Rp2,39 miliar. Beban promosi Superbank membengkak 20 kali lipat menjadi Rp2,79 miliar.

Hanya PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) yang mencatatkan penyusutan beban promosi. Bank Amar misalnya mencatatkan penurunan beban promosi dari Rp115,38 miliar pada September 2022 menjadi Rp57,97 miliar pada September 2023.

Lalu, beban promosi Bank Raya turun dari Rp47,18 miliar pada September 2022 menjadi Rp18,91 miliar pada September 2023.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan peningkatan beban promisi bank digital ini terjadi sebagai upaya pengenalan untuk meraup nasabah. Hal tersebut akan terjadi di awal pendirian bank. "Ini temporary ini branding di awal," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (13/11/2023).

Sementara itu, dia mengatakan ke depannya bank digital mesti mengandalkan sejumlah strategi dalam meraup nasabah, misalnya keandalan layanan dan ekosistem luas.

Adapun, peningkatan beban promosi bank digital terjadi seiring dengan munculnya bank-bank digital baru tahun ini. Terbaru, Astra Group melalui Astra Financial melaporkan akan meluncurkan bank digital baru dalam waktu dekat.

Bank digital baru dari Astra itu merupakan pengembangan dari bank hasil akuisisi, yakni PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Kemudian, nama bank digital baru itu adalah Bank Saqu.

Sebelumnya, Ahli pemasaran sekaligus Wakil Rektor I Universitas Prasetiya Mulya, Prof. Agus W. Soehadi mengatakan persaingan bank digital memang ketat sehingga dibutuhkan ongkos yang banyak bagi bank, termasuk untuk promosi 'bakar uang'.

Akan tetapi, di tengah persaingan ketat itu, Agus mengatakan pada akhirnya layanan bank digital akan mirip satu sama lain. Dengan kondisi demikian, bank digital mesti memikirkan strategi untuk membuat nasabah bertahan.

“Cara lama seperti membakar uang untuk memberikan promosi atau benefit tertentu kepada nasabah sudah tidak terlalu efektif, dan tidak terlalu baik bagi keberlanjutan bisnis," ujar Agus dalam keterangan tertulis pada Agustus lalu (16/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper