Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Salurkan Kredit ke BUMN Rp97,9 Triliun per September 2023

Penyaluran kredit ke BUMN yang dilakukan BNI (BBNI) mencapai Rp97,9 Triliun per September 2023.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Jumat (30/12). /Bisnis-Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Jumat (30/12). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) terus menyalurkan kredit kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dilakukan guna mendorong pemulihan dan peningkatan kinerja seluruh perusahaan negara.

Tercatat, hingga September 2023 atau secara year to date, kredit dari BNI ke perusahaan pelat merah mengalami peningkatan Rp6,3 triliun, dari Rp91,6 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp97,9 triliun pada September 2023.

Peningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG. BNI juga mendukung bisnis dari beberapa BUMN lainnya seperti Pegadaian dan Jasa Marga.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester II/2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.

“BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa implementasi tata kelola BUMN yang sudah makin bagus pun berdampak baik kualitas kredit BNI yang berada di level terjaga.

Pihaknya menyebut BNI terus proaktif menganalisa proyek yang memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi mulai dari sektor potensial di segmen BUMN.

Apalagi, Royke menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi ke-3 di antara negara-negara G20, di bawah Tiongkok dan India.

“Inflasi dalam negeri masih tetap terkendali, meskipun inflasi global cukup tinggi. Pada September 2023, inflasi Indonesia di angka 2,28%, terendah ke-5 di antara negara-negara G20,” ucapnya.

Royke menambahkan, kondisi perekonomian yang positif ditandai dengan berlanjutnya pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara atau (IKN), percepatan transisi ekonomi hijau, dan penguatan industri teknologi nasional.

"Sebagai bank milik negara, kami ingin terus mempertahankan optimisme, agar dapat selalu memberikan sentimen positif khususnya kepada para investor dan pemangku kepentingan perekonomian nasional dan global," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper