Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inare Fokus Kejar Laba, Ingin Jadi Perusahaan Reasuransi Nomor 1

Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (Inare) memiliki target untuk menjadi perusahaan reasuransi nomor satu di Indonesia, dengan mengejar laba terlebih dahulu.
Ilustrasi asuransi/Reuters
Ilustrasi asuransi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (Inare) memiliki target untuk menjadi perusahaan reasuransi nomor satu di Indonesia. 

Untuk mencapai target tersebut, Presiden Direktur Inare Harianto Solichin mengatakan perusahaan harus berfokus untuk menciptakan laba. Dia menilai bahwa perusahaan apabila ingin bertumbuh dengan cepat harus memiliki keuntungan terlebih dahulu. 

“Sekali sudah profitable [menguntungkan], nanti growth-nya [pertumbuhanya] gampang. Jadi lebih baik profit dulu baru growth, ketimbang growth dulu baru cari profit. Namun tentunya pasti kami ingin menjadi yang nomor satu,” kata Harianto saat berbincang dengan Bisnis di Kantor Inare, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin  (20/11/2023). 

Harianto mengatakan bahwa bisnis yang dijalani Inare sejauh ini sudah tepat atau sesuai jalur. Meskipun baru memulai bisnisnya sejak Agustus 2022, dia mengatakan perusahaan sudah memiliki sekitar 56 ceding atau perusahaan asuransi yang menjadi rekanan. 

Perinciannya terdapat 43 perusahaan asuransi umum dan perusahaan asuransi jiwa sebanyak 13. Selain itu, Harianto mengatakan perusahaan juga mampu membukukan premi sebanyak Rp407 miliar per Oktober 2023. Padahal pada 2022, perusahaan hanya mencatatkan premi sebanyak Rp50 miliar. 

“Kami beruntung memulai bisnis pada saat Covid-19 hilang, waktu dapat izin saat Covid-19, kemudian kami prepare semuanya mengikuti aturan OJK, begitu kami start [mulai] bisnis itu kami siap. Kami masuk diwaktu yang tepat, tahun lalu kami hanya Rp50 miliar, dan tahun ini lebih dari Rp400 miliar preminya,” ungkap Harianto. 

Harianto mengatakan Inare dibangun juga untuk melengkapi ekosistem keuangan Grup Salim yang sudah memiliki perusahaan asuransi, broker, bank, hingga multifinance. Kemudian bisnis reasuransi dirasa memiliki potensi yang besar di Indonesia. 

Harianto yakin bahwa Inare bisa mengikuti jejak PT Indolife Pensiontama (Indolife) yang merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar milik Grup Salim. 

“Saya kasih gambaran waktu saya membuat Indolife itu hanya Rp2 miliar tahun 1991. Sekarang dari Rp2 miliar menjadi Rp18,3 triliun [pada Maret 2023]. Padahal enggak ada suntikan modal seperakpun. Jadi saya bilang ke teman-teman di Inare harus growing 100 kali lipat, kalau punya Rp300 miliar, 100 kali lipat itu Rp30 triliun,” paparnya. 

Di sisi lain, Direktur Teknik Inare Benny Hadiwibowo mengatakan pihaknya optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan premi double digit tahun depan. Meskipun di tengah kondisi hardening market yang masih berjalan, potensi bencana alam, hingga adanya Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 

“Kami tetap optimistis, di mana kami menargetkan untuk tahun depan itu hampir Rp500 miliar. Kenaikannya mencapai 17–20% dibandingkan tahun ini,“ kata Benny. 

Namun demikian, Benny mengatakan pihaknya juga akan tetap berhati-hati. Terutama untuk memberikan perlindungan yang sesuai dengan kapasitas perusahan saat ini. 

“Kami enggak akan asal ambil. Jadi kami tetap agresif, optimistis, tetapi juga prudent. Itu strategi kami, bagaimana caranya kami tetap memiliih risikonya, cedingnya. Dengan demikian, preminya kami bisa raih dan laba juga bisa kami raih,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper