Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Tugu Insurance (TUGU) Beberkan Rencana Bisnis pada Tahun Politik

Tugu Insurance memastikan akan tumbuh dengan berfokus pada tiga hal di tahun depan.
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance) Tatang Nurhidayat./Bisnis/Arief Hermawan P
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance) Tatang Nurhidayat./Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance optimistis kinerja perusahaan berlanjut moncer pada tahun depan di tengah pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) 2024. Serangkaian rencana bisnis disiapkan.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan bahwa sampai saat ini semua segmen produk Tugu Insurance optimis bertumbuh. Emiten bersandi saham TUGU itu juga berfokus pada tiga hal di tahun depan.

Pertama, Tatang menuturkan Tugu Insurance melakukan captive business yang tidak hanya aset atas captive business, melainkan juga menjadikan captive business sebagai distribution channel.

Kedua, Tugu Insurance fokus di non-captive business. Dalam hal ini, non-captive perusahaan terdiri dari beberapa lini bisnis, mulai dari syariah, ritel, BUMN, hingga UKM.

Ketiga, lini reasuransi bisnis. Tatang menyampaikan bahwa bisnis reasuransi perusahaan, yaitu PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), di tahun depan dengan positioning yang lebih baik.

“Misalnya, di dalam kondisi market reasuransi lokal sekarang yang sedang kondisinya begini [fluktuatif]. Kami mau coba tahun depan optimalisasi. Jadi tiga itu dengan anak-anaknya,” ujar Tatang saat ditemui di Jakarta, dikutip pada Minggu (26/11/2023).

Tatang berharap berharap tahun politik tidak banyak pengaruh. Perusahaan berharap tahun politik bisa dilalui dengan damai, sehingga perekonomian bisa bertumbuh.

“Kami berharap itu bisa terjadi, sehingga dampak terhadap ekonomi, termasuk terhadap asuransi tidak negatif, pertumbuhan ekonomi bisa tetap berlanjut. Walaupun kami prepare hal negatif yang bisa terjadi, tapi sejauh ini kami optimis dampak negatifnya mungkin tidak banyak,” pungkas Tatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper