Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Raupan Dana Murah Bank Digital (BBHI, ARGO, BBYB) di Tanah Air

Persaingan bank digital di Tanah Air, BBHI, ARGO, BBYB, seperti makin sengit menjelang tutup tahun 2023.
Ilustrasi bank digital./ Dok Freepik
Ilustrasi bank digital./ Dok Freepik

Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo mengatakan perseroan memperhatikan bahwa pada awalnya nasabah Bank Neo Commerce menggunakan aplikasi Neobank untuk menabung dan berinvestasi di deposito karena tertarik dengan suku bunga yang kompetitif.

Akan tetapi, menurutnya kini suku bunga itu bukan lagi menjadi faktor pendorong daya tarik nasabah, namun juga soal kelengkapan fitur yang ditawarkan perbankan. 

"Seiring berjalannya waktu, nasabah makin sadar bahwa layanan-layanan keuangan dan fitur BBYB makin lengkap dan sangat membantu nasabah dalam melakukan transaksi keuangan sehari-hari,” kata Aditya dalam keterangan tertulis. 

Misalnya, untuk nasabah korporasi, pihaknya meluncurkan BNC Payroll pada awal tahun 2023. Lalu, untuk nasabah individu dan UMKM, BBYB meluncurkan dua layanan terbaru, yaitu wealth management serta Neo Bisnis pada kuartal pertama tahun ini

Hal serupa juga dilakukan Bank Raya yang memilih untuk mengandalkan ekosistem BRI Group, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sembari mengandalkan inovasi produk, seperti fitur Saku Jaga Optimal di aplikasi Raya.

Mengenai capaian CASA bank digital, sebenarnya tidak semua bank digital memiliki porsian yang rendah. Di mana, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp10,3 triliun, tumbuh 41% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 73% per September 2023. 

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan di tengah likuiditas yang mengetat, tak ayal membuat bank berlomba mengejar DPK dari deposito walau dengan konsekuensi biaya dana yang lebih tinggi.

Pasalnya, untuk mengejar CASA, kata Trioksa, butuh waktu yang tidak sedikit untuk mendapat kepercayaan masyarakat dalam menempatkan dananya di bank.

“Apalagi dengan situasi ekonomi saat ini, di mana masyarakat cenderung menggunakan simpanan di bank untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, yang perlu dilakukan bank digital adalah dengan membuat program yang menarik nasabah ritel, sehingga masyarakat tertarik menempatkan dananya di bank.

“Untuk Bank Jago, mengapa pihaknya mengalami peningkatan dana murah, karena terdapat tambahan dari kerja sama dan ekosistem berbagai pihak terkait keuangan seperti Bibit hingga GoPay,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper