Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Kabar Bangkrut, Jumlah Bank Perekonomian Kian Susut

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) kian menyusut pada 2023.
Pegawai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memasang pengumuman dan segel kantor PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Brata Nusantara di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Pegawai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memasang pengumuman dan segel kantor PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Brata Nusantara di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) kian menyusut pada 2023. Penyusutan jumlah BPR itu terjadi di tengah ramainya kabar bank bangkrut, di mana kesemuanya merupakan BPR.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, jumlah BPR hingga Desember 2023 mencapai 1.402 bank. Jumlahnya susut 39 bank dalam setahun, atau dibandingkan Desember 2022 sebanyak 1.441 BPR.

Penyusutan paling banyak terjadi terhadap BPR yang beraset Rp5 miliar - Rp10 miliar. BPR jenis itu berkurang 16 bank dalam setahun. 

Adapun, BPR beraset di atas Rp10 miliar berkurang 15 bank. Sementara, BPR dengan aset di antara Rp1 miliar - Rp5 miliar hanya berkurang 8 bank. BPR yang memiliki aset di bawah Rp1 miliar jumlahnya tetap, yakni 2 bank.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan OJK memang berharap adanya penyusutan jumlah BPR, agar BPR lebih efisien. BPR yang beroperasi di Indonesia pun menjadi BPR-BPR yang berkualitas.

"Target dalam 5 tahun ke depan pengurangan jumlah BPR. Jadi tinggal 1.000 BPR," ujar Dian dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada beberapa waktu lalu (20/2/2024).

Untuk itu, OJK pun mendorong agar BPR berkonsolidasi. OJK pun menjalankan kebijakan single presence policy terhadap industri BPR ini.

Kebijakan single presence policy merupakan kebijakan yang melarang suatu pihak mengendalikan lebih dari satu bank. Kemudian, ada opsi untuk mengubah struktur di dalam bank itu. OJK mengarahkan BPR yang dimiliki satu orang untuk dimerger.

"Langkah konsolidasi dilakukan secara meluas. BPR akan fokus ke kualitas. Ini untuk memperkuat permodalan, manajemen, SDM, dan lainnya," ujar Dian.

OJK juga membuat roadmap terkait industri BPR. Roadmap yang akan dikeluarkan tidak lama lagi merupakan tindak lanjut dari Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).

Selain itu, OJK juga mengarahkan BPR agar menjadi community bank. "Jadi pelayanan nasabah lebih personal," ujarnya.

Di tengah tren penyusutan jumlah BPR, ramai kabar BPR bangkrut di Indonesia. Sepanjang tahun lalu atau pada 2023 terdapat empat kasus bank bangkrut, di mana kesemuanya merupakan BPR. 

Deretan bank bangkrut pada 2023 itu yakni BPR Persada Guna, BPR Indotama UKM Sulawesi, BPR Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM), dan Perumda BPR KRI.

Tahun ini pun ramai kabar bank bangkrut. Total sudah ada lima bank bangkrut pada tahun ini yang kesemuanya merupakan BPR. Padahal, 2024 baru berjalan dua bulan. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 127 bank bangkrut di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper