Bisnis.com, JAKARTA -- PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) telah merilis aplikasi bank digital dengan penawaran bunga tinggi, hingga 8,75%. Sementara, bunga tinggi tersebut tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Aplikasi Krom sudah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store. Krom menawarkan rate berupa suku bunga tabungan 6% per tahun dan suku bunga deposito hingga 8,75% per tahun.
Head Marketing Krom Bank Indonesia Felicia Thenardy mengatakan suku bunga simpanan yang ditawarkan Krom kepada nasabah memang tidak dijamin LPS. Sebab, LPS telah menetapkan tingkat bunga penjaminan rupiah di bank umum sebesar 4,25% yang berlaku sejak 1 Februari 2024 hingga 31 Mei 2024.
Meski begitu, Krom Bank Indonesia tetap transparan kepada nasabah dan memberitahukan informasi tidak dijaminnya bunga simpanan itu melalui berbagai kanal seperti website hingga media sosial.
"Kami tidak hanya transparan, tapi juga memberikan edukasi, seperti apa profil risikonya agar mereka [nasabah] mengerti ketika investasi atau nabung di Krom," ujar Felicia dalam acara Peluncuran Layanan Perbankan Digital Krom pada Selasa (27/2/2024) di Jakarta.
Presiden Direktur Krom Bank Indonesia Anton Hermawan mengatakan dari sisi bisnis, meskipun menerapkan suku bunga simpanan tinggi, tapi bank tetap berupaya menjaga profitabilitasnya.
Baca Juga
"Dalam memberikan interest rate, kami juga mengembangkan bisnis dan mencari model bisnis yang tepat. Ke depannya kami akan melakukan pengembangan bisnis sesuai interest rate ke nasabah," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bank-bank digital tercatat agresif memberikan suku bunga simpanan tinggi, bahkan melebihi tingkat suku bunga penjaminan LPS dalam menghimpun dana.
Menurutnya, alasan sejumlah bank digital menawarkan suku bunga tinggi di atas bunga penjaminan LPS karena berkaitan dengan persaingan.
"Karena kompetisi, mereka memberikan iming-iming dengan bunga simpanan tinggi, atau karena perkembangan likuiditas bank beda-beda dia akan naikan ke kondisi tertentu," katanya dalam acara Konferensi Pers Penetapan Tingkat Suku Bunga Penjaminan LPS pada bulan lalu (30/1/2024).
Selain itu, alasan penerapan suku bunga simpanan bank digital tinggi adalah karena tujuan penghimpunan dana untuk menopang ekspansi kredit yang lebih masif. "Jadi, kompetisi dan ekspansi bisnis menginginkan itu terjadi," tuturnya.
Dia mengatakan LPS telah meminta bank digital yang menawarkan suku bunga tinggi di atas ketentuan bunga penjaminan LPS bisa transparan.
Sejauh ini LPS juga menilai bank-bank digital telah memenuhi unsur transparansi dalam menawarkan suku bunganya. Dalam hal ini, bank digital menjelaskan kepada nasabah di berbagai platform komunikasinya dengan nasabah bahwa bunga simpanannya tidak memenuhi unsur penjaminan dari LPS.