Bisnis.com, BADUNG — Pelatform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau lebih dikenal dengan pinjaman online (pinjol) PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) memproyeksi jumlah permintaan pendanaan akan meningkat pada Ramadan tahun ini.
Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan bahwa peningkatan jumlah permintaan itu juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
“Jumlah permintaan pendanaan di bulan Ramadan memang berpotensi mengalami peningkatan,” kata Jonathan kepada Bisnis, Selasa (5/3/2024).
Jonathan mengatakan bahwa saat ini, AdaKami fokus meningkatkan kualitas pendanaan yang perusahaan salurkan melalui optimalisasi proses verifikasi identitas nasabah yang dilakukan secara elektronik atau e-KYC (Electronic Know Your Customer).
“Oleh karena itu, meskipun akan ada peningkatan permintaan, belum tentu semua akan disetujui,” imbuhnya.
Sepanjang Januari—Februari 2024, AdaKami telah menyalurkan pendanaan senilai lebih dari Rp2 triliun dengan kondisi tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB90) stabil di angka 99,8%.
Baca Juga
Dalam hal potensi peningkatan kredit macet selama Ramadan, AdaKami menilai hal tersebut cukup wajar. Ini mengingat mayoritas profil nasabah yang AdaKami layani merupakan masyarakat dari kalangan unbanked dan underserved.
Jonathan menjelaskan bahwa nasabah yang perusahaan layani mempunyai pengalaman dan literasi keuangan yang masih jauh bila dibandingkan dengan pengalaman dan literasi keuangan nasabah di industri jasa keuangan konvensional, seperti di perbankan dan multifinance.
“Perbedaan lain juga terlihat dari sisi jumlah pendapatan nasabah fintech lending yang pada umumnya jauh lebih kecil,” ungkapnya.
Namun, Jonathan mengaku bahwa AdaKami telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya kondisi ini sehingga TKB bisa tetap terjaga di porsi yang wajar.
“Langkah tersebut termasuk melakukan edukasi dan sosialisasi baik lewat radio, media, dan media sosial seperti lewat unggahan bersifat informatif dan edukatif maupun interaksi virtual lewat IG Live,” tambahnya.
Selain itu, perusahaan yang dinakhodai oleh Bernardino Moningka Vega itu juga mengaku melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi secara tatap muka langsung.
Adapun dari sisi internal, Jonathan mengatakan bahwa AdaKami juga melakukan pengetatan proses e-KYC. Lewat proses ini, kami bisa lebih cermat dalam memilah nasabah dan potensi pendanaan yang berkualitas.