Bisnis.com, JAKARTA — PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo) membagikan sejumlah tips menggunakan aplikasi paylater. Hal ini seiring dengan meningkatnya popularitas penggunaan paylater.
SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, jumlah pengguna Kredivo mengalami peningkatan hingga 20 kali lipat. Senada, nilai transaksi Kredivo meningkat masing-masing hingga 58,59% (CAGR) dan 78.42% (CAGR).
Indina menambahkan bahwa peningkatan jumlah transaksi di merchant offline Kredivo pada 2023 juga mampu tumbuh hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan jumlah pengguna maupun transaksi Kredivo menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap paylater,” kata Indina dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).
Seiring dengan lonjakan pengguna dan transaksi, Kredivo berharap literasi keuangan dan popularitas paylater berkembang beriringan sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaat dan dampak optimal dari akses yang dihadirkan oleh layanan paylater dari Kredivo.
Pasalnya, Indina menyampaikan bahwa paylater telah menjadi alat pembayaran pilihan bagi masyarakat untuk berbelanja berbagai kebutuhan, tidak hanya terbatas pada kebutuhan mendesak.
Baca Juga
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa paylater telah menjadi salah satu layanan pembiayaan digital, seiring dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mudah dan aman.
Namun, Huda menekankan bahwa edukasi mengenai penggunaan paylater masih perlu ditingkatkan, terutama dalam memahami manfaat, tanggung jawab, serta risiko dari paylater.
Dia menjelaskan bahwa dampak paylater juga sangat tergantung dari penggunaannya. Artinya, jika digunakan dengan bijak, maka paylater dapat membantu dalam mengatur cash flow dan memenuhi berbagai kebutuhan, serta membantu meningkatkan skor kredit.
“Jika tidak dikelola dengan baik, layaknya inovasi layanan keuangan pada umumnya, penggunaan paylater bisa berdampak negatif, termasuk potensi kredit macet hingga penurunan skor kredit,” ujarnya.
Berikut tips mengoptimalkan penggunaan paylater:
1. Paylater bukan alat berutang
Indina mengingatkan bahwa paylater bukanlah bentuk sumber tambahan uang atau pinjaman seperti fintech P2P lending atau pinjaman online (pinjol), melainkan paylater adalah layanan keuangan digital yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian tanpa harus membayar secara langsung.
“Sehingga membantu mereka mengelola cash flow dan menyisihkan dana untuk kebutuhan lainnya,” ujarnya.
2. Sadar kemampuan finansial
Berikutnya, sebelum memanfaatkan paylater, Indina menyampaikan bahwa penting bagi pengguna untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai kemampuan finansial mereka, termasuk pendapatan dan pengeluaran bulanan, serta memiliki cukup dana untuk melunasi tagihan paylater tanpa menimbulkan beban keuangan yang berlebihan.
3. Hitung bunga dan biaya layanan
Perlu diketahui, paylater mengenakan bunga sebagai biaya untuk penundaan pembayaran, dan biaya layanan sebagai biaya untuk pengembangan layanan penyedia paylater.
Oleh karena itu, Indina menyampaikan bahwa pengguna paylater harus membaca syarat dan ketentuan serta perjanjian pinjaman untuk memperhitungkan bunga dan biaya layanan serta total tagihan keseluruhan.
4. Kebutuhan prioritas
Indina menambahkan bahwa paylater dirancang sebagai layanan keuangan. Artinya, penggunaan paylater tetap terfokus pada kebutuhan yang sesuai skala prioritas.
“Menggunakan paylater tanpa mempertimbangkan skala prioritas kebutuhan dan hanya berdasarkan keinginan semata dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak sehat,” pungkasnya.