Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang tahun berjalan 2024 atau dalam 3 bulan terakhir, tercatat sudah ada tujuh bank bangkrut atau gulung tikar di Indonesia. Seluruh bank bangkrut tersebut merupakan bank perekonomian rakyat (BPR).
Adapun, nasib simpanan nasabah di bank bangkrut tetap selamat karena Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah mengucurkan dana klaim Rp300 miliar.
Terbaru, PT BPR Aceh Utara bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas mencabut izin usaha BPR Aceh Utara mengacu Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-27/D.03/2024 tanggal 4 Maret 2024 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Aceh Utara.
Jika dirinci, ketujuh bank bangkrut di Indonesia hingga saat ini yaitu:
- BPR Aceh Utara
- PT BPR EDCCASH
- Perumda BPR Bank Purworejo
- PT BPR Bank Pasar Bhakti
- PT BPR Usaha Madani Karya Mulia
- BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
- Koperasi BPR Wijaya Kusuma
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan secara rata-rata setiap tahunnya terdapat 7 sampai 8 BPR yang bangkrut di Indonesia.
LPS pun langsung bertindak melakukan penyelamatan simpanan nasabah atas maraknya bank bangkrut. "Itu kira-kira Rp300 miliar yang dikeluarkan tahun ini," kata Purbaya pada Kamis (22/3/2024) di Jakarta.
Sementara, nilai klaim simpanan nasabah pada tahun lalu mencapai Rp329,2 miliar. Dengan semakin banyaknya jumlah bank bangkrut, LPS memperkirakan nilai klaim simpanan nasabah juga membesar. Namun, menurut Purbaya nilai klaim simpanan tahun ini diproyeksikan tetap tidak lebih dari Rp1 triliun.
Baca Juga
Menurutnya, dana yang disiapkan LPS pun lebih dari cukup guna menjamin simpanan nasabah di bank-bank bangkrut. "Kita kan kaya, saya [LPS] kan punya Rp214 triliun, nanti Juli nambah, akhir tahun nambah lagi. Tahun ini bisa jadi Rp240 triliun lebih," kata Purbaya.
Tren Bank Bangkrut
Sementara, pada tahun lalu, terdapat empat bank bangkrut di Indonesia. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 129 bank bangkrut di Tanah Air.
Adapun, sepanjang tahun ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memproyeksikan akan ada 20 bank bangkrut di Indonesia. Menurut Dian, tumbangnya bank disebabkan fraud dan buruknya tata kelola manajemen.
"Kemungkinan [tahun ini] nyampe 20 BPR, tapi kan itu sudah tutup, tinggal likuidasinya saja," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah juga mengatakan BPR yang bangkrut dan dicabut izinnya oleh OJK, bukan karena alasan bisnis, tetapi karena adanya fraud.
"Semua pelaku Industri saya yakin tidak pernah mengharapkan atau menginginkan bisnisnya ditutup karena ada tindakan yang merugikan bank," ujar Tedy.
Asosiasi sendiri terus berupaya mengajak para pelaku industri untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen risikonya, karena bisnis bank merupakan bisnis kepercayaan yang mengelola dana masyarakat dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
"Selain itu, asosiasi terus berupaya mengawal dan memastikan bahwa implementasi tata kelola harus didukung adanya penguatan kompetensi bagi seluruh pengurus, baik itu Dewan Komisaris maupun Direksi, serta seluruh pejabat eksekutif dan karyawan," tutur Tedy.