Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI membukukan laba bersih Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024. Nilai laba laba BSI ini naik 17,07% dibandingkan periode sebelumnya Rp1,46 triliun secara tahunan (yoy).
Berdasarkan publikasi harian Bisnis Indonesia, Selasa (30/4/2024), BRIS mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 2,01% menjadi Rp4,38 triliun dari sebelumnya Rp4,29 triliun. Adapun, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 12,26% mencapai Rp6,31 triliun dibanding periode sebelumya Rp5,62 triliun.
Laba BSI terdorong dari pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 2,32% menjadi Rp427,74 miliar dari Rp418,04 miliar. Kemudian, pendapatan lainnya naik 12,64% menjadi Rp314,51 miliar.
Baca Juga
Pada fungsi intermediasi, pembiayaan BSI naik 15,92% menjadi Rp246,54 triliun dari sebelumnya Rp212,67 triliun. Alhasil, aset terkerek naik 14,25% menjadi Rp357,9 triliun dari sebelumnya Rp313,25 triliun.
Secara paralel, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming loan/NPF) gross mengalami penurunan menjadi 2,01% dari 2,36%. Kemudian, NPF net menjadi 0,55% dari 0,54%. Net Operating Margin (NOM) berada di level 2,78% dari sebelumnya 2,73%
Kemudian, BSI telah menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp297,34 triliun, naik 10,43% dari sebelumnya Rp269,26 triliun. Dana murah BSI menyentuh Rp180,96 triliun tumbuh 9,29% yoy dari sebelumnya Rp165,57 triliun.