Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raihan Premi Asuransi di Malang Melorot Tajam

Penghimpunan premi asuransi umum mengalami penurunan drastis sebesar 56,37% dari Rp363 miliar pada Maret 2023. Sedangkan asuransi jiwa turun 42,58%.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, MALANG — Penghimpunan premi asuransi umum mengalami penurunan drastis sebesar 56,37% dari Rp363 miliar pada Maret 2023 menjadi Rp158 miliar pada Maret 2024 di wilayah Malang, Jawa Timur.

Kepala OJK Malang Biger A. Maghribi menyampaikan lini asuransi jiwa juga mengalami penurunan sebesar 42,58% secara year-on-year (yoy), dari Rp1,475 triliun menjadi Rp847 miliar pada periode yang sama.

"Pertumbuhan aset dan investasi industri asuransi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan premi dan kontribusi," ujar Biger pada Rabu (17/7/2024).

Selanjutnya aset dana pensiun mengalami penurunan sebesar 0,84% menjadi Rp219 miliar. Sedangkan penyaluran piutang pembiayaan menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9,40% secara yoy menjadi Rp7,1 triliun pada April 2024.

Terkait dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Biger menyebutkan bahwa sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 terdapat 6 LKM yang memiliki izin usaha di wilayah kerja KOJK Malang, terdiri dari 4 PT LKM dan 2 Koperasi LKM. Berdasarkan jenis kegiatan usaha, terdapat 4 LKM konvensional dan 2 LKM syariah.

Sesuai dengan kegiatan usaha LKM yang memberikan pinjaman, penyaluran pinjaman/pembiayaan di wilayah kerja KOJK Malang tumbuh sebesar 38,19% secara yoy, dari Rp8,2 miliar pada April 2023 menjadi Rp11,33 miliar pada April 2024. Selain penyaluran pinjaman, LKM juga mengelola simpanan/tabungan dari masyarakat yang totalnya mencapai Rp5,47 miliar hingga akhir April 2024, tumbuh 20% secara yoy.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penurunan premi asuransi pada triwulan I/2024 disebabkan oleh sebagian masyarakat yang menunda pembayaran premi untuk mempersiapkan kebutuhan tinggi selama Ramadan dan Lebaran.

Di sisi lain, kebutuhan pembiayaan yang cepat dan mudah memberikan peluang bagi LKM untuk terus berkembang, ditandai dengan peningkatan penyaluran pinjaman. "Pengawasan dan supervisi pada LKM terus ditingkatkan untuk menjaga prinsip kehati-hatian (micro prudential) LKM," pungkas Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper