Bisnis.com, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance akan melunasi dua obligasi yang jatuh tempo pada semester II/2024. Kedua obligasi tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap VI Tahun 2019 Seri C dengan nilai emisi Rp190 miliar yang jatuh tempo pada 4 Oktober 2024, dan Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap II Tahun 2023 dengan nilai emisi Rp834,39 miliar yang jatuh tempo pada 19 November 2024.
Direktur Adira Finance, Sylvanus Gani Mendrofa, menyatakan bahwa likuiditas Adira Finance saat ini cukup baik untuk melunasi kewajiban keuangannya. "Perusahaan berencana untuk melunasi pokok obligasi beserta bunganya pada tanggal jatuh tempo dengan menggunakan kas internal perusahaan," ujar Gani kepada Bisnis, Minggu (26/7/2024).
Pada kuartal I/2024, kas dan kas di bank akhir periode ADMF tercatat sebesar Rp1,71 triliun, naik dibandingkan kuartal I/2023 yang sebesar Rp1,39 triliun. Ekuitas neto ADMF pada kuartal I/2024 tercatat sebesar Rp10,55 triliun, turun dari Rp11,11 triliun di akhir 2023. Sementara itu, total aset per kuartal I/2024 sebesar Rp33,69 triliun, naik dari Rp31 triliun di akhir 2023.
Baca Juga
Di sisi lain, total liabilitas ADMF tercatat naik dari Rp19,89 triliun di akhir 2023 menjadi Rp23,13 triliun di kuartal I/2024. Rasio liabilitas terhadap ekuitas perseroan pada kuartal I/2024 dan akhir 2023 masing-masing sebesar 2,2 dan 1,8. Sementara rasio liabilitas terhadap jumlah aset pada kuartal I/2024 dan akhir 2023 masing-masing sebesar 0,7 dan 0,6.
Dengan kinerja keuangan tersebut, Gani menyebut ADMF mampu melunasi kewajiban keuangannya sekaligus mendanai kebutuhan bisnis perseroan. "Adira Finance memiliki ketersediaan likuiditas yang cukup untuk melunasi kewajiban keuangannya dan mendanai kebutuhan bisnisnya melalui penerimaan angsuran dari konsumen dan fasilitas sumber pendanaan yang tersedia," ujarnya.