Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih SeaBank Rp159,95 Miliar pada Semester I/2024, Melonjak 359,5% YoY

Hingga semester I/2024, bank digital SeaBank mencatatkan laba bersih senilai Rp159,95 miliar atau naik 359,5% YoY.
Kantor Pusat SeaBank di Jakarta/Bisnis-Annisa S. Rini
Kantor Pusat SeaBank di Jakarta/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital PT Bank Seabank Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp159,95 miliar pada semester I/2024. Nilai itu melompat 359,5% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp34,81 miliar pada semester I/2023.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan, laba tersebut didapat dari pendapatan bunga bersih yang senilai Rp2,51 triliun. Meskipun pendapatan bunga bersih mengalami penyusutan 16,64% YoY dari Rp3,01 triliun, tetapi beban operasional lainnya juga menurun 22,04% YoY menjadi Rp2,32 triliun.

Penurunan beban operasional lainnya itu disebabkan karena kerugian penurunan nilai asset keuangan (impairment) yang turun dari Rp2,58 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp1,65 triliun pada semester I/2024. Terdapat pula kenaikan keuntungan transaksi spot dan derivatif/forward sebesar 134,94% YoY dan komisi atau fee dan administrasi sebesar 36,50% YoY.

Dari situ, SeaBank mencetak laba operasional senilai Rp195,01 miliar, naik 370,89% YoY ketimbang periode sama tahun lalu. Kemudian, setelah ditambah keuntungan penjualan asset tetap dan inventaris serta pendapatan non-operasional lainnya, bank milik induk Shopee, Sea Group ini pun mencetak laba sebelum pajak Rp203,84 miliar, tumbuh 353,42% YoY.

Pada periode yang sama, aset SeaBank tercatat Rp31,25 triliun, naik 10,68% dibandingkan dengan Desember 2023, yang senilai Rp28,23 triliun. Dari sisi penghimpunan dana, SeaBank membukukan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp23,49 triliun dengan kredit senilai Rp17,99 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penghimpunan DPK SeaBank terdapat penurunan 1,59% YoY dari Rp23,87 triliun, sedangkan kredit tumbuh 23,82% YoY dari Rp14,53 triliun pada Juni 2023.

Dalam keterangan resminya, SeaBank menyatakan jumlah nasabah pada semester I/2024 mencapai sekitar 13 juta nasabah. Manajemen juga menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di angka 1,98%.

"Perusahaan menyatakan tetap konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pertumbuhan penyaluran kredit yang meningkat tersebut," ujar Direktur Utama SeaBank Sasmaya Tuhuleley dalam keterangan resmi, Rabu (7/8/2024).

Sasmaya menyebutkan rata-rata transaksi harian nasabah SeaBank juga memperlihatkan performa positif. Tercatat, terdapat 3 juta transaksi dengan jumlah perputaran uang mencapai Rp2 triliun.

Jumlah transaksi tersebut berasal dari ekosistem layanan digital, seperti pembayaran pulsa, listrik, multifinance, transfer rekening keluar-masuk, QRIS dan berbagai fasilitas lainnya.

Dia menambahkan, capaian pada semester I/2024 tersebut menunjukkan strategi bisnis SeaBank telah berada di peta jalan usaha yang tepat. "Meski demikian, kami tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam seluruh aktivitas usaha SeaBank. Saat ini, kami optimis SeaBank akan terus melaju di sisa tahun ini dan memberikan ekosistem layanan terbaik ke nasabah di seluruh penjuru Nusantara,” jelas Sasmaya.

Adapun, hingga akhir tahun ini, SeaBank membidik jumlah nasabah sebesar 15 juta nasabah dan pertumbuhan kredit yang diharapkan bisa lebih tinggi dibandingkan dengan target industri dari regulator sebesar 11%-12% YoY sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper