Sementara dari sisi regulator, Iwan mengatakan OJK mendorong peningkatan kapasitas permodalan dan keahlian yang saat ini masih belum memenuhi harapan di industri ini.
"Kami mendorong asosiasi untuk memikirkan bagaimana cara cepat dan berkelanjutan untuk mendorong pemenuhan expertise di Jamkrida. Ini perlu diupayakan bersama," pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Direktur Utama PT Jamkrida Jawa Barat (Jabar) Agus Subrata mengatakan kemampuan akseptasi sebuah perusahaan penjaminan sangat tergantung dari kuatnya permodalan.
Semakin besar modal perusahaan, kata dia, maka semakin besar juga kemampuan akseptasi perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan imbal jasa penjaminan (IJP).
"Pertumbuhan pendapatan IJP juga dipengaruhi kemampuan dukungan reasuransi/ regaransi. Semakin luas dan besar dukungan reasuransi maka kemungkinan meningkatkan bisnis/ IJP sangat besar," kata Agus.