Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kondisi asuransi syariah yang penuh tantangan, PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) masih menargetkan pertumbuhan double digit hingga akhir 2024.
Secara kinerja, Allianz Syariah cukup mumpuni dengan mencatatkan penjualan premi baru atau Annualized Premium Equivalent (APE) mencapai Rp600 miliar per kuartal III/2024, dengan pangsa pasar sebesar 21,1%, yang menjadikannya terbesar di antara asuransi jiwa syariah lainnya.
Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, Achmad Kusna Permana, bercerita asuransi syariah masih menghadapi permasalahan klasik yakni tingkat pengetahuan dan inklusi terhadap asuransi syariah yang masih rendah. Bahkan, kecenderungan untuk bergabung dalam asuransi syariah tergolong rendah.
Kendati demikian, Allianz Syariah masih mencatatkan pertumbuhan kinerja dan pangsa pasar. Dia pun optimistis kinerjanya masih bertumbuh hingga akhir tahun.
"Tahun ini mudah-mudahan bisa double digit awal 10-11%. kita juga setelah tahun lalu agresif gitu karena kita juga harus melakukan konsolidasi secara lebih baik -baik untuk penjualan tapi insya Allah kita akan masih tumbuh positif," ungkapnya dalam Media Luncheon Perayaan Satu Tahun Allianz Syariah, Jumat (15/11/2024).
Target itu tercatat di atas proyeksi pertumbuhan industri asuransi syariah yang sempat diungkap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) antara 4--5%. Dia melanjutkan, besaran APE targetnya dapat mencapai Rp900 miliar hingga akhir tahun ini.
Baca Juga
Adapun, per kuartal III/2024, lanjutnya, Allianz Syariah juga mencatat kontribusi bruto sebesar Rp1,34 triliun. Selain itu, Allianz Syariah telah menyalurkan santunan dan manfaat asuransi senilai Rp832 miliar kepada peserta. Saat ini Allianz Syariah memberikan perlindungan kepada lebih dari 160.000 pihak yang diasuransikan.
Pendirian Allianz Syariah sebagai entitas terpisah sejak 1 November 2023 menjadi langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan proteksi masyarakat, tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim, namun seluruh masyarakat di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mendekatkan layanan asuransi syariah kepada seluruh lapisan masyarakat, melalui pendekatan produk yang universal dan berlandaskan kebaikan,” tambahnya.
Di bidang inovasi produk, Allianz Syariah memperkenalkan beberapa produk seperti AlliSya LegacyMax, asuransi jiwa tradisional yang dapat membantu persiapan rencana warisan untuk keluarga, AlliSya Flexi Medical, asuransi kesehatan tradisional, AlliSya Flexi Medical Plan, manfaat tambahan Kesehatan yang melengkapi asuransi jiwa unit link, serta beberapa produk yang tersedia melalui mitra perbankan yaitu MyProtecion Rencana dan MyProtection Waris untuk nasabah Maybank Indonesia, serta Guardia Rencana Syariah untuk nasabah Bank SMBC Indonesia.
“Dengan digitalisasi, proses pemasaran Allianz Syariah kini hampir sepenuhnya dapat diproses secara digital, memudahkan peserta untuk mendapatkan perlindungan asuransi dengan cepat,” katanya lagi.
Dia menekankan bahwa Allianz Syariah akan terus memperkuat jalur distribusi melalui tenaga pemasar dan mitra perbankan, memperluas kemitraan bancassurance, dan mengadopsi teknologi guna meningkatkan akses terhadap asuransi syariah. Allianz Syariah juga berkomitmen mendukung kebijakan OJK dalam memperluas penetrasi asuransi syariah di Indonesia.
Permana menerangkan keberhasilan Allianz Syariah memegang pangsa pasar terbesar hingga kuartal III/2024 terutama karena keberhasilan para agen asuransi yang cukup signifikan menawarkan skema asuransi syariah ini.
Chief Agency Officer Alianz Life, Ginawati Djuandi menerangkan saat ini grup asuransi Allianz memiliki lebih dari 40.000 agen yang tersebar di seluruh Indonesia dan seluruh agen sudah mulai menawarkan asuransi syariah.
"Ketika saya belajar bahwa konsep syariah itu bagus banget, karena itu sebetulnya universal. Setelah saya belajar syariah ternyata kalau punya asuransi syariah itu sebetulnya lebih bagus daripada konvensional. Dari sini saya mulai keliling ke seluruh Indonesia agen-agen dijelaskan konsep syariah. Setelah paham, mereka jalan sendiri," paparnya.