Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agenda RUPST BTN 2025, Ada Soal Spin-off dan Akuisisi Victoria Syariah

Terdapat sembilan mata acara yang akan dibahas dalam RUPST BTN pada Rabu (26/3/2025).
Paparan Kinerja BTN kuartal I/2024/Istimewa
Paparan Kinerja BTN kuartal I/2024/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3/2025) mendatang.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPST bank spesialis kredit perumahan ini bakal diselenggarakan pada pukul 14.00 di Menara BTN, Jakarta Pusat.

Terdapat sembilan mata acara yang akan dibahas dalam RUPST BTN. Pertama, RUPST akan meminta persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan bank tahun buku 2024.

“Perseroan menyampaikan Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan serta Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil [PUMK],” demikian penjelasan manajemen BTN, dikutip Senin (17/3/2025).

Kedua, pertemuan itu juga akan menentukan penetapan penggunaan laba bersih BTN tahun buku 2024. Ketiga, penetapan gaji/honorarium beserta fasilitas dan tunjangan tahun buku 2025, serta tantiem atas kinerja tahun buku 2024 bagi direksi dan dewan komisaris BTN juga akan ditetapkan dalam RUPST.

Agenda keempat adalah persetujuan penunjukkan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik. Kelima, RUPST BTN akan meminta persetujuan usulan jumlah plafon hapus tagih piutang macet terkait program perekonomian pemerintah.

Keenam, RUPST BTN bakal membahas persetujuan rancangan restrukturisasi terkait pemekaran usaha bisnis syariah. Aset Unit Usaha Syariah (UUS) BTN telah mencapai Rp60,56 triliun, sehingga perseroan wajib melakukan penyapihan alias spin-off.

Lebih lanjut, agenda ketujuh adalah persetujuan pengambilalihan PT Bank Victoria Syariah. Hal ini menjadi bagian dari spin-off UUS berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, mata acara kedelapan adalah perubahan anggaran dasar perseroan. Puncaknya, agenda kesembilan akan membahas perubahan susunan pengurus BTN yang terdiri dari dewan komisaris dan direksi.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu optimistis bahwa BTN akan mampu menumbuhkan laba secara signifikan pada akhir tahun 2025. Hal ini telah diproyeksikan dalam rencana bisnis bank (RBB).

BTN membukukan laba bersih senilai Rp3 triliun pada 2024, turun dari perolehan Rp3,5 triliun pada 2023. “Tahun ini kita berharap lebih baik. Kalau di RBB kita sih harusnya tumbuh, tumbuh laba 10%-15% lah tahun ini,” jelasnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025) malam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper