Bisnis.com, JAKARTA – PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia tetap optimistis dalam mengelola investasi Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit linked di tengah volatilitas pasar modal.
Chief Financial Officer Prudential Indonesia, Adit Trivedi, mengatakan bahwa strategi investasi yang diterapkan menitikberatkan pada prinsip kehati-hatian, diversifikasi portofolio, dan pemilihan aset yang berkualitas.
“Terkait dengan strategi investasi pada PAYDI, kami sangat memperhatikan kenyamanan nasabah dalam berinvestasi,” kata Adit kepada Bisnis.com, Kamis (20/3/2025).
Dalam mengelola portofolio investasi PAYDI berbasis saham, Prudential Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian dengan memilih saham perusahaan yang memiliki bisnis berkesinambungan, kinerja keuangan solid, manajemen berkualitas, valuasi menarik, dan likuiditas baik.
Selain itu, perusahaan juga menempatkan dana pada obligasi pemerintah serta obligasi korporasi yang memiliki peringkat layak investasi atau investment grade untuk portofolio PAYDI berbasis pendapatan tetap dan campuran.
Adit menjelaskan bahwa kondisi pasar modal saat ini menghadapi katalis positif dan negatif. Valuasi pasar saham yang atraktif akibat volatilitas beberapa bulan terakhir menjadi faktor positif, sementara sentimen negatif masih datang dari faktor eksternal seperti perang tarif, ketegangan geopolitik, serta perkembangan inflasi dan suku bunga. Dari sisi domestik, kebijakan pajak dan regulasi pemerintahan baru juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Baca Juga
“Tahun 2025 akan menjadi tahun yang berpotensi menyediakan pertumbuhan bagi ekonomi dan pasar keuangan [termasuk pasar saham dan pasar obligasi] di tengah potensi berlanjutnya tren penurunan suku bunga global,” katanya.
Meski demikian, Adit juga menekankan adanya risiko yang perlu diwaspadai, termasuk kenaikan tarif, perang dagang, perubahan kebijakan pajak, serta meningkatnya tensi geopolitik global yang dapat mengganggu rantai pasok. Fluktuasi pasar saham yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir mencerminkan dinamika tersebut.
Sebagai langkah mitigasi, Prudential Indonesia merekomendasikan subdana campuran yang mencakup diversifikasi aset, geografis, dan strategi sebagai pilihan investasi di tahun mendatang.
“Dengan harapan kondisi perekonomian yang berangsur membaik dan stabil, diharapkan semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk investasi, dapat bergerak ke arah yang lebih baik. Sehingga, pada gilirannya hal ini direspon positif oleh investor yang akan tampak pada peningkatan harga pasar saham maupun obligasi,” papar Adit.
Dari sisi kinerja, hingga kuartal III/2024, Prudential Indonesia mencatat total aset sebesar Rp61,1 triliun dan mengelola total aset investasi sebesar Rp56 triliun. Pendapatan premi dari produk unit linked juga mencatat pertumbuhan positif, dengan pendapatan premi bisnis baru mencapai Rp3,7 triliun atau meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp23,91 triliun atau kontraksi 24,8% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding hasil investasi sepanjang 2023 sebesar Rp31,80 triliun. Padahal, pada periode sebelumnya hasil investasi industri asuransi jiwa naik signifikan sebesar 45,1% YoY dari Rp21,91 triliun pada periode 2022 menjadi Rp31,80 triliun sepanjang 2023.