Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) alias BTN Syariah membukukan laba bersih Rp199 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi ini naik 21,1% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp164 miliar pada kuartal I/2024.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyebut bahwa capaian tersebut ditorehkan BTN Syariah menjelang rampungnya proses pemisahan atau spin-off menjadi bank umum syariah (BUS) pada pertengahan 2025.
“BTN Syariah akan terus memperkuat bisnisnya sebagai bekal yang solid untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi saat UUS ini resmi menjadi BUS pada semester II tahun ini,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Dia memerinci, pembiayaan BTN Syariah mencapai Rp46,26 triliun per Maret 2025, tumbuh 18,2% secara tahunan dari Rp39,13 triliun per Maret 2024.
Di sisi lain, simpanan alias dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah juga mencapai Rp51,39 triliun pada kuartal I/2025. Jumlah itu naik 19,9% YoY dari Rp42,85 triliun pada kuartal I/2024.
Nixon menyebut bahwa pertumbuhan di sisi pembiayaan dan simpanan itu mendorong peningkatan aset BTN Syariah menjadi Rp61,19 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, atau naik 11,6% YoY dari Rp54,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Akusisi Bank Victoria Syariah
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 26 Maret lalu, pemegang saham BBTN telah menyetujui rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari proses penyapihan UUS BTN.
Dengan mengantongi persetujuan tersebut, BTN akan melanjutkan proses pengajuan izin akuisisi kepada regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain memberikan persetujuan atas pengambilalihan saham Bank Victoria Syariah, RUPST BTN juga menyetujui rancangan restrukturisasi dalam rangka pemekaran usaha bisnis syariah perseroan.
Manajemen BTN sebelumnya menyampaikan akan mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Melalui akuisisi tersebut, BBTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam BVIS, dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun.