Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Mau Pangkas Komisaris dan Tantiem, Kinerja Bank BUMN Makin Moncer?

Prabowo berencana memangkas komisaris dan menghapus tantiem BUMN untuk efisiensi, diharapkan meningkatkan kinerja bank Himbara jika dilakukan tepat sasaran.
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa
Ringkasan Berita
  • Presiden Prabowo Subianto berencana memangkas jumlah komisaris BUMN dan menghapus tantiem untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja bank Himbara.
  • Efisiensi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan asalkan tidak mengurangi pendapatan dan tetap mempertahankan profesionalisme dalam pengawasan bank.
  • Bank BUMN yang telah merilis kinerja keuangan mengalami penurunan laba bersih pada semester I/2025 meskipun pendapatan bunga bersih mereka mengalami pertumbuhan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Kinerja Bank BUMN

Dua bank BUMN, yaitu BRI dan BNI, telah melaporkan kinerja sepanjang semester I/2025, sedangkan Bank Mandiri dan BTN masih dalam proses audit laporan keuangan menyusul aksi korporasi keduanya. 

BNI mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp10,09 triliun pada semester I/2025. Pada periode sama tahun sebelumnya, BNI mencetak laba bersih Rp10,69 triliun. Dengan demikian, terjadi koreksi 5,58% secara tahunan (year on year/YoY).

Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih BNI tumbuh 2,33% YoY dari Rp19,07 triliun menjadi Rp19,51 triliun hingga paruh pertama tahun ini.

Meski demikian, tekanan terjadi pada sejumlah pos pendapatan seperti pendapatan komisi turun 2,20% YoY ke angka Rp4,84 triliun, sementara pendapatan lainnya juga menyusut 1,01% YoY menjadi Rp2,83 triliun. Pada saat bersamaan, beban pencadangan alias impairment naik 9,82% menjadi Rp3,71 triliun.

Sementara itu, BRI membukukan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,28 triliun pada semester I/2025.

Pada periode sama tahun sebelumnya, BRI mencetak laba bersih Rp29,7 triliun, sehingga terjadi koreksi 11,53% secara tahunan. Apabila memperhitungkan kepentingan non-pengendali, maka laba bersih periode berjalan BRI adalah sebesar Rp26,53 triliun pada Juni 2025.

Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih BRI sejatinya tumbuh 2,8% YoY dari Rp71,28 triliun menjadi Rp73,27 triliun hingga paruh pertama tahun ini.

Kendati demikian, BRI mencatatkan kenaikan sejumlah pos beban, seperti kerugian terkait risiko operasional yang naik dari Rp63,89 miliar menjadi Rp686,73 miliar. Beban pencadangan atau impairment juga naik 25,8% menjadi Rp23,27 triliun.

Meskipun belum merilis kinerja per Juni 2025, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih Rp19,65 triliun pada Mei 2025, tumbuh terbatas 0,13% YoY dari sebelumnya Rp19,63 triliun.

Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tercatat tumbuh 4,2% YoY menjadi Rp31,7 triliun, sementara pendapatan berbasis komisi meningkat 13,21% menjadi Rp7,53 triliun.

Pada periode yang sama, BTN membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp1,19 triliun per Mei 2025. Nilai ini tumbuh 3,31% YoY dibandingkan dengan realisasi bulan kelima tahun lalu. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro