Bisnis.com, JAKARTA - Konferensi Asuransi Mikro Internasional ke-9 bakal digelar di Jakarta pada 12 hingga 14 November dan rencananya bakal dihadiri 400 ahli di bidang asuransi mikro.
Konferensi ini terselenggara berkat kerjasama antara Munich Re Foundation, Microinsurance Network, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan Otoritas jasa Keuangan. Konferensi ini akan fokus pada status dan tren asuransi mikro di sejumlah wilayah serta permasalahan seperti distribusi, model bisnis dan investasi.
“Konferensi ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor asuransi mikro dan belajar dari pengalaman sesama pelaku industri asuransi seluruh dunia,” kata Ketua DAI Kornellius Simanjuntak dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (8/11/2013).
Dalam keterangan itu disebutkan penetrasi asuransi mikro masih kurang dari 5% penduduk yang tinggal di Asia dan Oseania. “Jika penduduk berpenghasilan rendah tidak mampu mengelola risiko, maka mereka tidak akan bisa lepas dari rantai kemiskinan,” kata Ketua Microinsurance Network Craig Churchill.
Dirk Reinhard, Wakil ketua Munich Re Foundation, mengatakan pasar asuansi mikro perlu dilengkapi dengan pola kerja yang melibatkan pemerintah, termasuk untuk meningkatkan jangkauan terutama di bidang pertanian dan kesehatan.
“Sangatlah penting untuk prinsip asuransi dikembangkan secara bersama-sama, dengan menyertakan industri asuransi, regulator atau pemerintah, dan perwakilan klien sekaligus para donatur," kata Dirk.