Bisnis.com, JAKARTA—The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) kantong cabang Indonesia mencatatkan rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposit ratio/LDR) pada September 2013 sebesar 99.91%.
Dalam laporan keuangan kuartal III/2013 yang diterima Bisnis, perseroan berhasil membukukan laba Rp1,13 triliun, tumbuh 6,6% dari Rp1,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih Rp1,89 triliun, tumbuh 11,8% dari posisi Rp1,69 triliun.
Selain itu hingga September 2013, total kredit yang berhasil disalurkan sebesar Rp49,06 triliun, tumbuh 34% dari posisi Rp36,61 triliun. Namun pertumbuhan kredit tidak sedrastis dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun.
DPK tumbuh 9,88% dari Rp42,77 triliun menjadi Rp47 triliun. Adapun komposisi DPK yakni giro Rp19,96 triliun, tabungan Rp9,76 triliun dan deposito Rp17,28 triliun.
Di sisi lain, hingga September 2013 total aset HSBC cabang Indonesia Rp78,13 triliun, tumbuh 23,7% dari posisi Rp63,16 triliun. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 80,96%.
Sementara itu, margin bunga bersih perseroan perlahan terkikis dari 4,34% menjadi 4,24%. Untuk rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross sebesar 0,67%. Return on asset (ROA) sebesar 3,61%, dan return on equity (ROE) sebesar 15,77%.