Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tuntaskan Backlog Rumah, Butuh Rp2.600 Triliun

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono memperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk menutupi backlog perumahan mencapai Rp2.600 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono memperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk menutupi backlog perumahan mencapai Rp2.600 triliun.

Dia menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam Seminar Kiat Pendanaan KPR Saat Bunga Tinggi yang digelar oleh SMF dan Bisnis Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Megakuningan, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Menurutnya, backlog perumahan saat ini tercatat sebanyak 15 juta unit. Pertumbuhan permintaan rumah sebanyak 800.000 unit setiap tahun dengan pasokan sebanyak 300.000 unit per tahun.

“Kalau backlog 15 juta unit ini diekuivalensi rata-rata harga rumah baik KPR subsidi maupun non-subsidi, maka membutuhkan dana sekitar Rp2.600 triliun, ini potensi yang luar biasa,” ujarnya.

Untuk itu, sambungnya, bank khususnya BTN mengharapkan agar kebutuhan backlog tersebut dapat terpenuhi. Sedangkan bagi pengembang, katanya, semakin banyak backlog akan memastikan permintaan akan terus tinggi.

Potensi yang besar tersebut, masih mungkin terus berkembang. KPR dapat dijual dalam waktu 15-20 tahun dan pasti dapat dibayar karena penjaminan yang diberikan adalah KPR lancar dengan bunga yang tetap.

“Untuk antisipasi pendanaan, harus bekerjasama dengan SMF,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper