Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Pembiayaan Berburu Utang dari Asing

Sejumlah perusahaan pembiayaan memburu pinjaman sindikasi dari lembaga keuangan di luar negeri pada semester I/2014 sebagai salah satu sumber pendanaan untuk menyalurkan pembiayaan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan pembiayaan memburu pinjaman sindikasi dari lembaga keuangan di luar negeri pada semester I/2014 sebagai salah satu sumber pendanaan.

Salah satu multifinance, PT Indomobil Finance kini sedang mencari pinjaman sindikasi senilai US$100 juta dari sejumlah lembaga keuangan asing di Taiwan, Singapura dan Jepang pada pekan ini.

Perseroan saat ini tengah melakukan roadshow di tiga negara tersebut. Gunawan, CEO Indomobil Finance, mengatakan pihak yang bertindak sebagai mandanted lead arrangers serta bookrunners adalah CTBC Bank, RBS, OCBC Bank serta Mizuho Bank.

“Pinjaman sindikasi ini adalah yang kelima setelah sebelumnya tahun 2006 mendapat US$60 juta, tahun 2011 US$75 juta, tahun 2012 US$75 juta dan tahun 2013 US$126 juta,” katanya kepada Bisnis, Rabu (21/5/2014).

Gunawan menjelaskan pinjaman sindikasi dari luar negeri tersebut pada umumnya lebih murah dibandingkan dengan pinjaman dari dalam negeri.

“Murah atau tidak, tergantung premi swap pada saat akan dilakukan lindung nilai, baik interest rate swap maupun cross currency swap,” katanya.

Namun, sambung Gunawan, secara umum tingkat bunga dalam mata uang dolar lebih murah dari luar negeri dibandingkan dari dalam negeri. Likuiditas dari luar negeri juga dinilai lebih banyak dibandingkan dengan dalam negeri.

“Selain itu, harapannya setelah bank asing berpartisipasi pada pinjaman sindikasi, tahap berikutnya mereka akan menjalin hubungan langsung dengan perusahaan peminjam (hubungan bilateral),” katanya.

Sementara itu, perusahaan lainnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk juga tengah mengincar pinjaman sindikasi senilai US$100 juta hingga US$150 juta dari sejumlah bank asing yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir semester I/2014.

Direktur BFI Finance Sudjono mengatakan perusahaan membutuhkan pinjaman asing itu untuk diversifikasi sumber pendanaan. “Kalau mau tumbuh terus, kami harus punya alternatif pendanaan,” katanya, beberapa waktu lalu.

Pada saat ini, porsi pinjaman BFI Finance dari luar negeri relatif kecil yaitu 17% atau masih di bawah nilai porsi sumber pendanaan dari penerbitan obligasi 27% atau pinjaman dari perbankan lokal 22% hingga channeling 30%-35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper