Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Victoria International Tbk. menargetkan untuk dapat naik kelas ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dalam jangka waktu 3 tahun ke depan.
Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu mengatakan saat ini perusahaan yang dipimpinnya masuk kelas BUKU II dengan modal inti senilai Rp2,13 triliun per September 2015.
"Untuk menjadi BUKU III perlu tambahan modal hingga mencapai Rp5 triliun. Dalam rencana bisnis bank, kami masih ada ruang 3 tahun," ucapnya dalam acara public expose di Bursa Efek Indonesia, Senin (9/11/2015).
Daniel menyebutkan untuk bisa naik kelas, perseroan memiliki opsi penambahan modal, antara lain dengan mencari partner strategis, mengakuisisi bank lain, atau tumbuh secara organik.
Adapun, untuk opsi penerbitan obligasi subdebt, Daniel menuturkan perseroan kemungkinan besar tidak memilih opsi tersebut karena setelah ketentuan basel III mulai berlaku pada Januari 2016, obligasi subdebt tidak dapat diperhitungkan sebagai modal inti.
Sementara itu, untuk rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan per kuartal III/2015 mencapai 20,50%.
Direktur Treasury & Retail Banking Bank Victoria Gregorius Andrew Andryanto Haswin mengatakan dengan angka CAR lebih dari 20%, perseroan memiliki struktur permodalan yang kuat untuk berekspansi tahun depan.
Perseroan, memproyeksikan pertumbuhan kredit pada tahun depan berada di kisaran 15% hingga 18%.
Adapun berdasarkan laporan keuangan per September 2015, emiten yang memiliki ticker BVIC ini menyalurkan kredit senilai Rp11,21 triliun.