Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) membidik pendapatan premi sebesar Rp5,8 triliun pada 2018 atau tumbuh 8% dibandingkan pendapatan premi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,4 triliun.
Pendapatan premi perseroan pada hingga Desember 2017 (unaudited) sebesar Rp5,4 triliun atau tumbuh 3,8% dibandingkan pendapatan premi periode tahun sebelumnya sebesar Rp5,2 triliun.
Dan tumbuh 12,5% dibandingkan dengan pendapatan premi pada 2015 sebesar Rp4,8 triliun.
Plt Direktur Utama Jasindo Syarifudin mengakui, sejumlah program asuransi pangan dari penugasan pemerintah turut mendorong pertumbuhan premi Jasindo pada tahun lalu, di tengah tren industri yang menurun dalam tiga sampai empat tahun terakhir.
Oleh karena itu, perseroan berencana mengembangkan lini usaha pertanian pada tahun ini.
Jasindo mendapatkan penugasan pemerintah untuk program asuransi usaha tani padi, asuransi usaha ternak sapi, asuransi nelayan, dan asuransi budidaya udang. Sementara, asuransi jagung dipasarkan secara komersial.
Baca Juga
Yang mendorong tumbuh adalah produk asuansi yang diberi penugasan oleh pemerintah. Utamanya adalah ketahanan pangan, tani padi dan ternak sapi yang mendapat penugasan dari pemerintah.
Terakhir, ditunjuk oleh Kementerian, Kelautan, dan Perikanan yang menanggung asuransi nelayan.
"Pada 2018, kembangkan usaha pertanian,” katanya dalam workshop Kesiapan Industri Asuransi dalam Mengasuransikan Barang Milik Negara, dikutip pada Minggu (4/2).
