Bisnis.com, JAKARTA — Terputusnya aliran listrik di sebagian wilayah Pulau Jawa selama beberapa jam dinilai tak mengganggu aktivitas bisnis dari industri teknologi finansial atau tekfin.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko menjelaskan, tidak terdapat gangguan pada layanan tekfin pinjaman atau peer-to-peer (P2P) lending akibat ketiadaan aliran listrik.
Meskipun jaringan internet dan layanan telepon selular sempat terganggu, hal tersebut dinilai tidak memengaruhi aktivitas pinjaman online.
"Sejauh ini tidak ada pengaruh [dari terputusnya aliran listrik]," ujar Sunu kepada Bisnis, Senin (5/8/2019).
Selain itu, Direktur Marcom Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Tassa Nugraza Barley pun menjelaskan tidak terdapat kendala pada aktivitas pada bisnis-bisnis tekfin lainnya. Meskipun listrik terputus lebih dari 6 jam, bisnis tekfin tidak mengalami hambatan signifikan.
"Terkait dampak pemadaman listrik kemarin kami belum mendapat laporan dari para anggota [Aftech] sejauh ini," ujar Tassa kepada Bisnis, Senin (5/8/2019).
Baca Juga
Pada Minggu (4/8/2019) pukul 11.50 WIB, aliran listrik di sebagian wilayah sistem kelistrikan Jawa—Bali terputus selama beberapa jam.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sripeni Inten Cahyani menjelaskan, pemadaman listrik disebabkan oleh ketidakseimbangan sistem kelistrikan antara Jawa bagian barat dan Jawa bagian timur.
Menurutnya, saat gangguan listrik terjadi, personel PLN sedang melakukan perawatan pada salah satu sirkuit di sistem transmisi 500 kilovolt (kV) jalur Ungaran—Pemalang.
Pada saat bersamaan, beban listrik di Jawa bagian barat mengalami kelebihan daya dibandingkan dengan Jawa bagian timur. Selisih sistem kelistrikan Jawa bagian barat dan timur sekitar 3.000 MW. Kelebihan daya tersebut menyebabkan gangguan pada dua sirkuit transmisi Ungaran—Pemalang.