Bisnis.com, JAKARTA - Merespons pembobolan dana nasabah yang dilakukan oleh oknum internal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menegaskan bahwa simpanan dana nasabah tetap aman. Bank pelat merah itu meminta nasabah dan masyarakat tidak khawatir untuk tetap bertransaksi di BNI.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi di Ambon merupakan perbuatan oknum , sehingga tidak dapat mempengaruhi kondisi BNI secara umum.
"Pelanggaran yang terjadi di Ambon adalah kasus yang memiliki dampak minimal terhadap operasional dan ketersediaan dana di BNI. Kasus ini sudah dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian sehingga diharapkan dapat mempercepat proses pengungkapannya," ujar Putrama," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima Bisnis, Senin (21/10/2019).
Seperti diketahui orang dalam BNI melaporkan bahwa ada oknum internal yang melakukan pembobolan dana nasabah mencapai Rp58,95 miliar. Oknum berinisial SY diduga memerintahkan beberapa kepala cabang untuk mentransfer dana ke nomor rekening tertentu. Uang tersebut dimasukan dalam investasi ilegal.
Menurut Putrama , terdapat beberapa faktor yang menjadi sebab nasabah tidak perlu khawatir dengan BNI, yaitu pertama, operasional layanan perbankan di BNI tetap berjalan normal, termasuk di seluruh outlet yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Utama Ambon.
Kedua, kepercayaan sebagian besar nasabah tetap terjaga dibuktikan jumlah transaksi masuk atau menabung lebih besar dibandingkan dengan jumlah transaksi keluar.
Baca Juga
Ketiga, BNI tetap berkomitmen menjaga ketersediaan uang tunai yang dapat digunakan masyarakat melalui berbagai channel, termasuk mesin ATM selama 24 jam sehari 7 hari seminggu.
Sementara itu, tambah Putrama, kinerja BNI cabang Ambon masih cukup positif. Data per September 2019 menunjukkan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga I(DPK) tumbuh 20,06% secara year-on-year (yoy).
"DPK yang tumbuh merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kepercayaan masyarakat terhadap BNI. Yang lebih menyenangkan adalah melihat fakta bahwa DPK BNI tersebut sebagian besar karena ditopang oleh pertumbuhan tabungan dan giro yang merupakan sumber dana murah."
BNI mencatat bahwa di Ambon dan sekitarnya terjadi pertumbuhan tabungan dan giro masing-masing sebesar 19,99% yoy dan 27,96% secara yoy.