Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bisnis Channeling BRI Tak Terganggu Corona, Tapi Lebih Selektif

Meskipun tetap melakukan ekspansi penyaluran dana ke anak usaha multifinance, BRI lebih selektif dalam memilih calon debitur
Ni Putu Eka Wiratmini
Ni Putu Eka Wiratmini - Bisnis.com 07 April 2020  |  11:00 WIB
Bisnis Channeling BRI Tak Terganggu Corona, Tapi Lebih Selektif
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9). - JIBI/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap melakukan ekspansi bisnis channeling dengan mengembangkan anak usaha BRI Finance di tengah pandemi virus corona.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan pandemi virus corona tidak menjadi halangan bagi perseroan untuk mendorong pengembangan bisnis channeling atau penyaluran dana dari BRI ke lembaga jasa keuangan.

Meskipun tetap melakukan ekspansi lewat mengembangkan anak usaha, perseroan lebih selektif dalam memilih calon debitur. Apalagi bisnis channeling bagi BRI cukup menguntungkan.

Seperti misalnya pada 2019, kredit channeling BRI mampu mencatatkan pertumbuhan 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu (year on year/yoy) menjadi senilai Rp2,7 triliun.

Adapun, kredit channelling BRI tersebut berupa joint financing dengan multifinance untuk kredit kendaraan bermotor (KKB). Kredit channeling tersebut memiliki porsi 2 persen dari total kredit BRI.

Hanya saja, Haru belum membagikan data realisasi kredit tersebut pada kuartal I/2020. Haru memproyeksikan pertumbuhan kredit joint financing akan lebih moderate pada kuartal I/2020.

"Sampai dengan Februari 2020 pertumbuhan di sektor lembaga keuangan masih positif. Namun, dengan adanya pandemi covid-19 kami tetap ekspansi dan lebih selektif," katanya kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Meskipun akan lebih selektif, Haru memastikan hingga saat ini belum ada peningkatan rasio kredit bermasalah pada sektor tersebut. Hingga Februari 2020, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kredit joint financing masih stabil di bawah 1 persen.

Sementara itu, pengembagan anak usaha BRI Finance untuk menggarap sektor multifinance tersebut terus dilakukan di tengah pandemi covid-19. Dengan mengembangkan anak usaha sendiri, BRI ingin pertumbuhan segmen tersebut akan lebih fokus.

"Di tengah kondisi saat ini, kami tetap ekspansi, untuk menjaga kualitas kredit juga kami jaga melalui monitoring, restrukturisasi maupun penyelesaian kredit khususnya di daerah terdampak covid-19," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

multifinance bri channeling
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top