Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maybank Indonesia Makin Agresif Kembangkan Bank Syariah

Maybank memiliki staregi Syariah First untuk mendorong pengembangan perbankan syariah sejak enam tahun lalu atau pada 2014.
Karyawan melintas di depan kantor cabang Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di depan kantor cabang Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. mengharapkan mampu berkontribusi positif di tengah perekonomian negara yang terserang pandemi Covid-19 melalui pengembangan perbankan syariah.

Maybank memiliki staregi Syariah First untuk mendorong pengembangan perbankan syariah sejak enam tahun lalu atau pada 2014. Dari strategi Syariah First telah menyumbang pertumbuhan yang signifikan dan market share bagi Maybank Syariah (unit usaha syariah Maybank). UUS ini setidaknya berkontribusi sekitar 20 persen dari total Aset Maybank.

Pada kuartal I/2020, Maybank Syariah berkontribusi sebesar 22,1 persen dari total funding Maybank dan 22,4 persen dari total financing Maybank.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengharapkan perbankan syariah mampu menjadi pilihan masyarakat seperti perbankan konvensional lainnya. Apabila, sebagai negara dengan populasi yang cukup besar di dunia, Indonesia sudah cukup mengenal sistem ekonomi dan perbankan syariah.

Menurutnya, upaya untuk mendorong pengembangan perbankan syariah sejalan dengan peta jalan pengembangan pangsa pasar syariah dari 8 persen pada 2019 menuju 20 persen pada rentang 2023-2024. Dalam upaya mencapai target tersebut, menjadi pekerjaan rumah bersama.

"Kami harap kira mampu berkontribusi positif dalam mencapai target tersebut di tengah ekonomi negara yang saat ini dihadapkan dengan tantangan Covid-19," katanya dalam Maybank Shariah Thought Leaders Forum 2020, Kamis (2/7/2020).

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Teguh Supangkat mengatakan seiring dengan perubahan kondisi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, perbankan syariah dituntut inovatif dan mengantisipasi risiko.

Apalagi, pasca kebijakan stimulus dan relaksasi, bank akan mengalami perubahan kualits kredt sehingga perlu melakukan penambahan biaya cadangan maupun perubahan perilaku masyarakat dalam layanan perbankan.

"Saya ajak pegiat keuangan syariah untuk bersama sinergikan sektor riil dan sektor keuangan syariah dan sosial ekonomi islam. Pelaku perbankan syariah dapat berperan aktif jadi motor penggerak layanan keuangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper