Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Muka Kredit Kendaraan 0 Persen, Bank Bakal Selektif

BI sebelumnya telah mengumumkan kebijakan pemangkasan uang muka kredit kendaraan bermotor yang berwawasan lingkungan menjadi 0 persen untuk beberapa jenis kendaraan.
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri perbankan diproyeksi akan selektif dalam memberikan kredit kendaraan bermotor down payment (DP) nol persen dengan hanya mempertimbangkan penyaluran ke segmen korporasi dan nasabah terpilih.

Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan kebijakan pemangkasan uang muka kredit kendaraan bermotor yang berwawasan lingkungan menjadi 0 persen untuk beberapa jenis kendaraan.

Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin mengatakan ketentuan Bank Indonesia yang memangkas uang muka kendaraan bermotor menjadi nol persen menjadi hal biasa.

Pasalnya, aturan yang mengatur ketentuan tersebut juga dilakukan OJK. Apalagi, kredit kendaraan bermotor (KKB) yang disalurkan bank kebanyakan untuk kendaraan roda empat atau lebih sehingga tidak akan efektif untuk mendorong konsumsi.

Bank pun akan lebih hati-hati dalam memberikan kredit kendaraan dengan down payment nol persen dengan hanya mempertimbangkan segmen korporasi dan selected customer.

"Kalaupun mereka akan memaksakan untuk dijual dengan down payment 0 persen hanya untuk segmen korporasi, selected customer retail, dan tidak untuk semua," katanya kepada Bisnis, Minggu (23/8/2020).

Selain itu, ketentuan ini memang bisa saja efektis untuk mendorong kredit konsumtif, Hanya saja, perlu digarisbawahi, sebagian masyarakat juga akan berpikir mengenai cicilan bulanan.

Dengan down payment yang semakin kecil, maka cicilan juga akan lebih besar. Hal ini pun menjadi pertimbangan pengajuan kredit yang akan dilakukan masyarkaat.

"Sebagian besar pelanggan akan lebih senang dengan cicilan yang kecil dan hal ini hanya bisa terjadi jika suku bunga juga kecil," katanya.

Terpisah, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan harga kendaraan bermotor yang berwawasan lingkungan atau menggunakan tenaga listrik memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.

BCA pun masih mempertimbangkan penyaluran KKB untuk kendaraan jenis tersebut karena harga hingga ketersediaan baterai pengganti yang masih belum memadai.

Menurutnya, selama ini BCA belum pernah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik. Kalaupun ada, jumlahnya akan sangat kecil karena harga yang jauh lebih mahal.

"Kami pelajari dulu, kalau bisa ya kami terapkan," katanya kepada Bisnis, Sabtu (23/8/2020).

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan saat ini perseroan sedang mengkaji kebijakan tersebut. Apalagi, permintaan kredit kendaraan bermotor memang masih rendah karena adanya pandemi Covid-19.

Hanya saja, lanjutnya, peluang bergairahnya konsumsi masyarakat karena ketentuan ini masih bisa terjadi.

"Kan masih akan dilaksanakan Oktober nanti, ya dilihat nanti Oktober lah, jangan mengambil kesimpulan negatif dulu," katanya kepada Bisnis, Minggu (23/8/2020).

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan kebijakan tersebut akan menolong nasabah dengan segmen risiko rendah. Hanya saja, CIMB Niaga tetap akan melakukan analisa kredit satu persatu dalam melakukan penyaluran pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper