Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit industri perbankan pada tahun ini diproyeksi akan berada di bawah 5% sedangkan tahun depan berpotensi tumbuh double digit.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan demand kredit pada 2021 akan berangsur pulih. Kondisi ini ditopang oleh kondisi likuiditas bank yang ample dan suku bunga yang rendah sehingga berpeluang dalam peningkatan penyaluran kredit.
Sementara itu, tahun ini, Piter minilai kredit akan bertumbuh di bawah 10%, bahkan mungkin menyentuh di bawah 5%.
"Ekspansi kredit akan bertahan dan mengalami puncak pada 2021, secara total sepanjang 2021 kredit perbakan berpotensi tumbuh double digit, tahun ini akan minim," katanya, Rabu (18/11/2020).
Menurutnya, perbankan Indonesia juga masih relatif sehat sehingga akan mudah melakukan pemulihan pada tahun depan. Perbankan memiliki modal yang cukup dan ditamabah dengan adanya program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Apalagi, pada 2021, pemerintah masih akan keluarkan berbagai stimulus. Namun, selain peran pemerintah, campur tangan sektor swasta juga dibutuhkan utnuk bisa membawa perekonomian kembali tumbuh ke level normal.
Baca Juga
"Pemulihan ekonomi harus melibatkan swasta dan bersyukur perbankan kita masih stabil dan sehat sehingga perbankan bisa bantu tingkat peran swasta melalui penyaluran kredit," katanya.