Bisnis.com, JAKARTA – Bank-bank milik Negara atau Himbara akan memperluas kerjasama penyaluran KUR lewat platform digital sehingga menjangkau lebih banyak UMKM.
Kerjasama penyaluran KUR telah dilakukan Himbara dengan mitra platform digital seperti Gojek, Grab Indonesia, Shopee Indonesia, dan Tokopedia sejak tahun lalu, melalui program Digiku. Adapun plafon KUR pada 2021 sebesar Rp253 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp220 triliun.
SVP Micro Development and Agent Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ashraf Farahnaz mengatakan tren penyaluran kredit melalui platform digital terus bergerak tumbuh. Hal ini seiring dengan perubahan pola belanja masyarakat yang telah bergeser ke online marketplace.
Bank Mandiri mencatat kredit di segmen mikro yang telah disalurkan melalui marketplace mencapai Rp21,7 miliar pada akhir Desember 2020. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Secara total realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri per 31 Desember 2020 sebesar Rp24,76 triliun atau sudah memenuhi kuota KUR yang diberikan ke Bank Mandiri. Sementara pada tahun ini kuota KUR tahun ini sebesar Rp31 triliun.
Dalam hal kriteria penilaian kredit, Bank Mandiri menggunakan rekam jejak calon nasabah di platform tersebut, serta referensi dari platform tersebut. Perseroan juga akan melihat kriteria perkreditan umum seperti pemeriksaan histori informasi debitur ke Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK.
“Kualitas kredit yang disalurkan lewat platform digital terus mengalami perbaikan seiring pengembangan sistem dan perbaikan proses yang semakin prudent, namun tetap mendukung pertumbuhan bisnis bank,” terangnya kepada Bisnis.
Baca Juga
Pada tahun ini Bank Mandiri akan semakin agresif dalam penyaluran kredit melalui marketplace. Harapannya, perseroan dapat melipatgandakan realisasi penyaluran KUR lewat kanal digital pada tahun lalu.
Dalam penyaluran KUR lewat kanal digital, Bank Mandiri telah berkolaborasi dengan Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Gojek. Baru-baru ini, Bank Mandiri juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Grab terkait penyediaan layanan keuangan secara digital.
Dalam kerja sama ini, Bank Mandiri akan mengembangkan sejumlah produk dan layanan keuangan pada platform Grab. Produk keuangan yang akan dikembangkan terkait dengan layanan pembayaran digital dan pembiayaan produktif secara digital.
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Aestika Oryza Gunarto mengatakan pada tahun lalu BRI telah menyalurkan KUR melalui platform digital, khususnya e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Gojek, dan Grab. Adapun jumlah penyaluran KUR tidak disebutkan.
Secara total penyaluran KUR mikro dan super mikro sampai dengan akhir Desember 2020 sebesar Rp125,62 triliun. Pada tahun ini, BRI memperoleh tugas penyaluran KUR sebesar Rp152 triliun, dari kuota tahun lalu Rp140 triliun.
Seiring dengan meningkatnya tren transaksi melalui platform digital, perseroan optimis penyaluran KUR melalui platform digital (e-commerce) pada tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Untuk itu, perluasan kerjasama BRI dengan platform digtal terus dilakukan dan saat ini sedang dilakukan penjajakan dengan beberapa platform digital potensial lainnya.
"Kontribusi penyaluran KUR melalui platform e-commerce masih akan terus ditingkatkan, mengingat literasi dan perilaku transaksi segmen mikro melalui platform ini juga masih relatif rendah," katanya.
Aestika menambahkan terkait dengan kualitas kredit melalui e-commerce terjaga sangat baik dengan NPL 0%. Di sisi lain, perseroan akan mengoptimalkan aplikasi proses kredit secara digital melalui BRIspot dan optimalisasi referal dari agen BRilink dalam penyaluran KUR.
Melalui BRIspot, proses pengajuan pinjaman hingga pencairan dapat dipangkas dari sekitar 14 hari menjadi kurang dari 2 hari. Adapun jumlah agen BRILink sebanyak 504.233 agen.
Direktur UMKM PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Muhammad Iqbal mengatakan kerja sama dengan platform digital memang belum memberikan kotribusi yang besar yakni kurang dari 1% terhadap total penyaluran KUR 2020. Namun ke depan, ini menjadi salah satu strategi utama perseroan untuk menyasar pasar yang selama ini belum tergarap maksimal.
BNI berhasil menyalurkan KUR sepanjang tahun lalu sebesar Rp21,3 triliun, dari kuota KUR sebesar Rp22 triliun. Pada tahun ini perseroan mendapatkan kuota KUR sebesar Rp32 triliun.
"Kami aktif melakukan perubahan dan inovasi khususnya digitalisasi proses dan layanan perbankan, termasuk dengan terus melakukan perluasan target market penyaluran kredit melalui penjajakan potensi kerjasama dengan e-commerce, fintech, maupun mitra strategis lainnya," katanya.
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan ada beberapa rencana kerja sama e-commerce dan fintech yang sedang dalam pembahasan dan integrasi. Targetnya, inisiasi kerjasama itu dapat dieksekusi awal tahun ini.
Diketahui, BNI telah berkolaborasi dengan Grab, Gojek, Tokopedia, dan Shopee untuk menyalurkan program KUR, bersamaan dengan peluncuran program Digiku pada kuartal akhir tahun lalu. Adapun, saat ini penjajakan sedang dilakukan dengan Amartha, Tani Fund, Crowde, Danapala, Dompet Kilat.
Bambang menambahkan kualitas kredit melalui platform digital masih terjaga dengan baik. "Kami proyeksikan nominal dan jumlah penerima KUR melalui platform digital yang dapat diakuisisi tahun ini akan terus meningkat mengingat potensi UMKM yang tergabung ke dalam e-commerce jumlahnya sangat masif dan meningkat setiap tahun," katanya.