Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Capital Tbk. dikabarkan tengah diincar oleh sejumlah calon investor asing seperti Grab asal Singapura dan Sea Group asal Singapura.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji seperti dikutip dari Theinsiderstories.com. Para investor tersebut, kata dia, tertarik untuk mengembangkan layanan digital bernama Capital Net milik perseroan yang telah digunakan pelanggan sejak 2019.
"Grab bukan satu-satunya perusahaan digital yang tertarik dengan Bank Capital," katanya seperti dikutip Bisnis, Kamis (25/2/2021).
Selain Grab, Sea Group dikabarkan tengah mengincar saham Bank Capital dan juga PT Bank Bank Bumi Artha Tbk (BNBA). Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, bank umum wajib memiliki modal minimal Rp3 triliun pada akhir tahun 2022.
Adapun, emiten perbankan berkode saham BACA ini memiliki modal inti sebesar Rp1,47 triliun (US$ 104,25 juta) dengan jumlah outstanding kredit sebesar Rp11,64 triliun per akhir kuartal III/2020.
Saham perseroan dimiliki oleh PT Inigo Global Capital (14,73 persen), PT Delta Indo Swakarsa (13,98 persen), PT Asuransi Simas Jiwa (13,81 persen), dan publik (57,48 persen).
Baca Juga
Sebagai informasi, BACA didirikan pada tanggal 20 April 1989. Perseroan kemudian melakukan merger dengan bank milik Credit Lyonnais SA dari Perancis dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BNII) dan berubah nama menjadi Bank Capital pada tanggal 5 Juni 1999. Saat ini , BACA memiliki 82 kantor operasional di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Solo dan Kupang.
Sebelumnya, Bank Capital telah mengumumkan untuk menerbitkan sekitar 20 miliar saham baru atau setara dengan 73 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. BACA menargetkan bisa meraup lebih dari Rp2 triliun (US$141,83 juta) dari aksi korporasi tersebut.
Di sisi lain, Grab Financial saat ini telah mengumpulkan lebih dari S$300 juta pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Hanwha Asset Management Co. Ltd. Investor lain dalam putaran pendanaan ini adalah K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures, dan Flourish Ventures. Manajemen Grab mengatakan akan menggunakan pendanaan baru untuk membantu individu dan usaha kecil menengah untuk mengakses manfaat layanan keuangan.
Baru-baru ini, perusahaan konsorsium bentukan Grab dan Singtel dipilih oleh Monetary Authority of Singapore untuk mendirikan bank digital di negara tersebut untuk melayani orang-orang yang kurang terlayani dan tidak memiliki rekening bank.
Grab Financial berharap memiliki potensi pendapatan penuh sebesar $ 60 miliar pada tahun 2025.