Bisnis.com, JAKARTA — PT KSK Insurance Indonesia mencatatkan pertumbuhan premi sekitar 18% pada 2020, di tengah perlambatan kinerja industri asuransi umum akibat pandemi Covid-19. Asuransi kendaraan bermotor menjadi portofolio utama dari perseroan.
Presiden Direktur KSK Indonesia Dato’ Sharifuddin Wahab menjelaskan bahwa pihaknya berhasil membukukan pertumbuhan kinerja di tengah tekanan pandemi Covid-19. Hal tersebut tercermin dari capaian top line perseroan yang tumbuh sepanjang 2020.
Menurutnya, pada 2020 KSK Indonesia membukukan pertumbuhan premi bruto 18 persen (year-on-year/yoy). Perseroan belum mempublikasikan laporan keuangan 2020 secara lengkap, tetapi jika mengacu ke laporan keuangan 2019 dengan premi Rp331,8 miliar, maka capaian 2020 berkisar Rp391,6 miliar.
Dato’ Sharifuddin menjelaskan bahwa perseroan memiliki portofolio bisnis yang meliputi kendaraan bermotor sebesar 47,7 persen, properti 28 persen, kesehatan 16,8 persen, pengangkutan 5,6 persen, general accident 1 persen, dan konstruksi/rekayasa 0,9 persen. Adapun, capaian premi itu berasal dari kanal agen sebesar 55 persen, broker 37 persen, dan leasing 8 persen.
“Menjaga aset merupakan hal yang tak kalah penting dilakukan untuk saat ini maupun ke depannya,” ujar Dato’ Sharifuddin pada Rabu (7/4/2021).
Dia mengatakan, KSK Indonesia mencatatkan pertumbuhan premi berkisar 36 persen dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut membuat pangsa pasar perseroan mencapai 0,5 persen dari total industri asuransi umum.
Baca Juga
Sebagai upaya meningkatkan kapasitas bisnisnya, perseroan menawarkan KSK Peduli Motor Vehicle. Program itu merupakan perlindungan mobil yang digabungkan dengan manfaat ekstra asuransi kecelakaan dan asuransi kebakaran rumah.
Nasabah bisa memperoleh asuransi kecelakaan diri dan anggota keluarganya dengan total nilai hingga Rp300 juta. Adapun, manfaat ekstra asuransi kebakaran rumah mencapai Rp900 juta.
“Kami berharap program ini bisa memberikan kontribusi yang positif pada kinerja Perseroan pada akhir tahun 2021,” ujarnya.
