Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. hari ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp996 miliar pada kuartal I/2021, menghasilkan earnings per share Rp39,95.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan perseroan mencatat pertumbuhan yang baik pada pendapatan operasional dan laba operasional sebelum pencadangan masing-masing sebesar 8,3 persen year on year (yoy) dan 16,1 persen yoy pada kuartal I/2021.
Pencapaian ini menghasilkan tingkat profitabilitas kembali ke level sebelum Covid-19 dengan Return on Equity (ROE) sebesar 10,5 persen. Kinerja tersebut merupakan kontribusi dari margin yang lebih tinggi, peningkatan pada fee income, dan biaya operasional yang flat.
"Sejalan dengan membaiknya indikator ekonomi, kami berkeyakinan bahwa tahun 2021 akan lebih baik. Di sisi lain, kami tetap berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 yang kembali mewabah secara global baru-baru ini," terangnya melalui siaran pers, Kamis (29/4/2021).
Tigor menambahkan perseroan masih terus waspada dan fokus pada upaya mengembangkan bisnis bank dengan memberikan layanan dan solusi perbankan terbaik kepada nasabah, yang didukung oleh transformasi digital, meningkatkan pelayanan untuk customer experience yang optimal, dan meningkatkan produktivitas.
Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik masing-masing sebesar 22,1 persen dan 85,3 persen per 31 Maret 2021.
Dengan total aset sebesar Rp272,6 triliun per 31 Maret 2021, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp200,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,3 persen, sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Perseroan terus berupaya memberikan inovasi terbaik dalam ekosistem digital banking yang dimiliki secara komprehensif untuk memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank digital terdepan di Indonesia.
"OCTO Mobile merupakan salah satu contoh utama dari solusi digital inovatif kami, yang menyediakan fitur perbankan lengkap layaknya Super App. Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan beragam aktivitas perbankan, termasuk untuk tabungan, transaksi, investasi, dan pinjaman,” imbuhnya.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp173,4 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 1,6 persen yoy.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,2 persen yoy, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 5,4 persen yoy.
“Pertumbuhan pada segmen KPR merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, diimbangi dengan prinsip kehati-hatian dan pengawasan yang ketat dalam penyaluran kredit,” kata Tigor.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp32,4 triliun dan DPK sebesar Rp29,6 triliun per 31 Maret 2021.
Lebih lanjut, CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang.
Pada kuartal I/2021, 95 persen dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, BizChannel@CIMB, Automated Teller Machines (ATM), dan Rekening Ponsel.